Esposin, SALATIGA--Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem menjadi tema dalam Ibadah dan Perayaan Natal Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang diselenggarakan di Balairung Universitas setempat, Senin (9/12/2024).

Menghadirkan  Pendeta Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pdt. Darwin Darwaman, M.A., ibadah Natal diikuti civitas academica UKSW, baik dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa. 

Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Darwin Darmawan yang juga Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian (MPH) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Periode 2024-2029 ini mengajak civitas academica merefleksikan mengapa berita kelahiran Tuhan disampaikan oleh gembala dan bukan para penguasa? 

Menurutnya, gembala mewakili orang kebanyakan yang sering disepelekan dan dianggap sekadar objek ekonomi atau kekuasaan. Namun dengan kesederhanaannya, seorang gembala siap menaati Tuhan dengan pergi ke Betlehem untuk mengabarkan kabar sukacita. 

“Allah berkenan kepada gembala karena gembala mewakili sudut pandang Allah dalam mengatasi berbagai krisis. Berita Natal bukanlah berita biasa saja melainkan berita yang menuntut kita untuk hidup dalam pertobatan. Tujuan kita sebagai pengikut Kristus adalah menyampaikan berita baik dan menghidupi pertobatan. Mari kita semua meneladani gembala dengan menaati Tuhan, pergi ke Betlehem,” katanya. 

Sementara itu, Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami dalam sapaan hangatnya mengungkap adalah sebuah sukacita tersendiri bisa merayakan Natal dengan keluarga besar UKSW dalam kebersamaan, dan juga bersama Forkompinda.

Disampaikan Rektor Intiyas, pada peringatan Natal tahun ini, UKSW memberikan inovasi dalam karya pelayanannya. Salah satunya adalah dengan gerakan diakonia di bawah koordinasi Campus Ministry. 

“Gerakan ini dilakukan untuk bisa meningkatkan rasa kepedulian kita sebagai sesama manusia dengan dibukanya Celengan Kasih sejak tanggal tujuh belas Agustus sampai sekarang untuk nantinya disalurkan kepada saudara kita yang membutuhkan,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (14/12/2024). 

Dengan gerakan ini, Rektor Intiyas berharap kehadiran UKSW dapat menjadi wujud dan bukti menjadi terang di lingkup masing-masing dan menjadi seorang Creative Minority yang membanggakan. 

“Mari kita merayakan Natal dengan penuh khidmat, syukur, dan sukacita dan kiranya dengan karya-karya berikutnya, UKSW lebih mendunia, lebih rekat dan lebih Satu Hati,” pungkasnya. 

Talenta Unggul UKSW

Talenta-talenta unggul civitas academica ikut memberikan warna dalam ibadah dan perayaan Natal tahun ini. Kenzie siswa TK Kristen Satya Wacana membuka ibadah dengan penampilan wayangnya, disusul dengan Tari Kupu-kupu. Lantunan merdu pujian-pujian Natal juga disuguhkan oleh Trio Mollucas dan Voice of SWCU. 

Tampil beda, dibalut nuansa kostum merah, Youth Choir dan Combo Band dari Kursus Musik UKSW juga menambah semarak ibadah Natal dengan lantunan pujian berjudul Silver Bells. 

Penyalaan  68 lilin yang menggambarkan usia UKSW oleh Pengurus YPTKSW, Pimpinan UKSW, dekan dan direktur di lingkungan UKSW serta civitas academica lainnya  juga menambah  khidmatnya ibadah Natal.

Secara berurutan penyalaan lilin dilakukan diiringi dengan pujian “O Holy Night” oleh Voice of SWCU.  Sebelumnya, puisi berjudul “Surat UKSW” dibacakan langsung oleh Rektor Intiyas mengajak civitas academica untuk memaknai natal tahun ini dengan lebih mendalam. 

Dalam ibadah dan perayaan Natal tahun ini juga dilakukan penyerahan simbolis voucher Tali Asih Aksi Sosial Natal oleh Pengurus YPTKSW dan Rektor UKSW. 

Maryanah, S.Pd., Ketua Panitia Natal UKSW tahun ini menuturkan, rangkaian peringatan Natal tahun ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya, yaitu lomba dekorasi Natal, dan pembagian voucher sembako kepada pegawai golongan I dan juga pegawai outsourcing. 

“Tidak hanya untuk civitas academica UKSW, aksi sosial tahun ini juga kita tujukan untuk saudara kita yaitu warga binaan di Rumah Tahanan Kelas IIB Salatiga. Dengan aksi sosial ini, UKSW melalui panitia Natal ingin menjadi berkat bagi sesama, khususnya warga di luar UKSW,” katanya.