Sentimen
Netral (50%)
13 Des 2024 : 08.59

Menag Sebut Pluralisme Jadi Modal Indonsia Bersaing di Kancah Internasional

13 Des 2024 : 08.59 Views 15

Era.id Era.id Jenis Media: Nasional

Menag Sebut Pluralisme Jadi Modal Indonsia Bersaing di Kancah Internasional

ERA.id - Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengatakan salah satu modal penting bagi Indonesia untuk bersaing di kancah internasional adalah pluralisme.

"Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena memberi geografis Indonesia di posisi silang yang diapit oleh dua samudera, dan diapit dua benua. Berada di pusat terpadat lalu lintas dunia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (12/12/2024), dikutip dari Antara.

Imam besar Masjid Istiqlal itu mengatakan bangsa Indonesia majemuk, tetapi memiliki keutuhan yang kuat. Segala keragaman, baik perbedaan agama, etnik, maupun budaya berada dalam satu kesatuan Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut menjadi modal sosial kapital.

"Berdasarkan riset, perekat terbaik pluralisme di Indonesia adalah kerekatan umat beragamanya. Jadi selama kerukunan antarumat beragama kokoh, maka tidak ada satu pun kekuatan negara asing yang bisa merusak negeri kita," kata dia.

Oleh karena itu, menurutnya, tugas ASN yang terkait dengan penguatan moderasi beragama menjadi penting, yakni menjaga keutuhan bangsa melalui pendekatan keagamaan.

"Peta geososial dan geopolitik perlu dibaca sehingga bisa dikaitkan dengan peran dan fungsi agama bagi masyarakatnya. Selain itu, kita juga perlu memiliki peta potensi konflik keagamaan sebagai early warning langkah-langkah yang efektif untuk itu," ujarnya.

Ia menjelaskan tugas Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia bukan untuk menyatukan umat, tetapi memberikan pembelajaran bagi umat agar bisa hidup berdampingan di tengah perbedaan.

"Salah satu kegagalan dalam menangani masalah adalah adanya kesalahan persepsi, maka kita memotret suatu masalah dengan benar. BMBPSDM harus mampu memotret secara valid fenomena di masyarakat," katanya.

Menurut dia, ada sejumlah tantangan ke depan, yaitu membuat umat beragama semakin dekat dengan ajaran agamanya sekaligus memendekkan jarak antara umat dengan agamanya.

"Semakin berjarak umat dengan agamanya, maka semakin tidak berhasil aparat Kemenag dalam membina umatnya. Oleh karena itu, kita ditantang untuk menemukan metode terbaik agar setiap umat semakin dekat dengan ajaran agamanya," kata dia.

Sentimen: netral (50%)