Esposin, SUKOHARJO–Meninggalnya sang dalang nyentrik Ki Warseno Slenk menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Almarhum Warseno Slenk memberi pesan khusus kepada anak ragilnya Amar Pradopo untuk terus menuntut ilmu setinggi-tingginya. 

Ki Warseno Slenk meninggal di RS PKU Muhammadiyah Solo, Kamis (12/12/2024) dini hari. Warseno Slenk sempat dirawat intensif selama tiga hari di rumah sakit. Dia meninggalkan seorang istri bernama Asih Purwaningtyas dan dua putra serta seorang cucu. Kedua anak almarhum, yakni Briyan Pandhit dan Amar Pradopo serta cucu perempuan bernama Hagia Ambika. Dari kedua Ki Warseno Slenk, hanya Amar Pradopo yang serius menggeluti seni pedalangan.

Beberapa hari sebelum dirawat di rumah sakit, Ki Warseno Slenk memberikan motivasi khusus kepada anak ragilnya, Amar Pradopo untuk menuntut ilmu. “Akhir-akhir ini, beliau sempat bilang terus semangat sekolah. Mumpung bapak masih kuat untuk membiayai kuliah. Itu bapak bilang sembari berbaring di kasur,” kata Amar Pradopo menirukan perkataan bapaknya. 

Pesan khusus dari Sang Ayah membuat Amar termotivasi untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Saat ini, Amar Pradopo meneruskan jejak Sang Ayah menjadi dalang muda yang kerap pentas di berbagai acara atau kegiatan. 

Sebagai anak, dia berjanji memperjuangkan keinginan Ki Warseno Slenk sebelum meninggal dunia. “Saya termotivasi untuk tetap sekolah. Insya Allah, saya akan memperjuangkan keinganan bapak,” ujar dia.

Sementara itu, keponakan Ki Warseno Slenk, Jatmiko mengatakan almarhum merupakan sosok yang menyejajarkan bakat dan talenta seni dengan ilmu. Meskipun sudah terkenal, Ki Warseno Slenk tak ingin berhenti untuk menuntut ilmu. 

Semasa hidup, Ki Warseno Slenk menamatkan gelar Sarjana di Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo. Dia lantas melanjutkan kuliah program Magister Administrasi Publik di UGM. “Kemudian, beliau kembali menuntut ilmu dan meraih gelar doktor di UNS Solo. Jadi, Ki Warseno Slenk menjadi satu-satunya dalang di Indonesia yang memiliki gelar doktor. Beliau ingin menyejajarkan antara bakat dan talenta seni pedalangan dengan ilmu yang diraih setinggi-tingginya,” ujar dia.