Esposin, BLORA — Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Komjen Pol (Purn) Agus Andrianto yang merupakan putra daerah Blora, berharap Blora ke depan menjadi kabupaten yang bisa dibanggakan semua warga. 

Dia menyampaikan harapan itu dalam acara reuni akbar alumni SMA Negeri 1 Blora, Sabtu (7/12/2024).

Berbicara Blora ke depan, Bupati Blora Arief Rohman telah menyiapkan banyak program yang menyasar berbagai sektor. 

Berdasar skala prioritas dan untuk mewujudkan harapan masyarakat, pembangunan infrastruktur, khususnya peningkatan kualitas jalan termasuk pemenuhan kebutuhan penerangan jalan, masih menjadi program utama.

Selain itu Bupati Arief akan memenuhi kebutuhan masyarakat terkait air bersih di beberapa wilayah rawan kekeringan saat kemarau. 

Bupati Arief juga akan mengoptimalkan pembangunan SDM dengan memberikan beasiswa kuliah dan mewujudkan Blora zero anak tidak sekolah (ATS). 

 

Bupati Arief pun berkomitmen mengembangkan Cepu Raya sebagai kawasan khusus terkait gas untuk mendukung iklim investasi dan menggerakkan ekonomi Blora.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Komjen Pol (Purn) Agus Andrianto, yang juga putra daerah Blora, berharap Blora ke depan menjadi kabupaten yang bisa dibanggakan semua warga. Hal itu dia sampaikan dalam acara reuni akbar alumni SMA Negeri 1 Blora, Sabtu (7/12/2024).

Dari tahun ke tahun, Blora menunjukkan kemajuan yang cukup pesat di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Pembangunan infrastruktur, terutama jalan, menjadi fokus utama kepemimpinan Bupati Arief. 

Saat ditemui di Blora, Minggu (8/12/2024), dia menyampaikan masalah jalan merupakan salah satu tantangan di Kabupaten Blora. Jalan merupakan fasilitas umum yang penting bagi mobilitas warga. Bahkan bisa disebut infrastruktur jalan menjadi salah satu kebutuhan ekonomi paling dasar perekonomian masyarakat. 

"Alhamdulillah pesta demokrasi di Blora berjalan baik dan lancar. Ke depan kita harus menyatu kembali, nyawiji, guyub rukun untuk membangun Kabupaten Blora ke depan," tutur Bupati Arief.

Dia menyebut Blora menghadapi banyak persoalan saat Arief awal memimpin yang ketika itu pandemi Covid-19 sedang melanda. Saat itu pertumbuhan ekonomi Blora berada di angka sekitar minus 4%. 

Arief berprinsip pertumbuhan ekonomi Blora harus bisa kembali positif. Terlebih di tengah harapan masyarakat yang sangat luar biasa terhadap penanganan kondisi infrastruktur ketika itu.

"Bagaimana agar jalannya halus. Itu yang menjadi program utama kami. Upaya dilakukan dengan langkah kolaboratif antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Alhamdulillah harapan masyarakat terkait infrastruktur tersebut sudah kami selesaikan sekitar 65% walaupun belum sempurna. Sudah dilakukan dengan anggaran sekitar Rp1,3 triliun," ucap Bupati Arief pada sebuah podcast.

Sektor kesehatan dan pendidikan juga mendapat perhatian khusus Bupati Arief. Mimpi Blora memiliki rumah sakit (RS) di wilayah selatan akhirnya terwujud. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mendirikan RSUD Samin Surosentiko. Selain itu telah terbangun RS Bhayangkara berkat sinergi Pemkab dengan Polri.

Pada sektor pendidikan, Pemkab Blora terus memberikan bantuan beasiswa kuliah dengan Program Satu Desa Dua Sarjana. Di bidang pendidikan keagamaan juga ada insentif untuk guru Madin, TPQ, serta Sekolah Minggu.
“Mohon maaf kepada masyarakat Blora sebab mungkin belum semua harapan terpenuhi selama 3,5 tahun ini. Untuk itu ke depan saya berupaya pembangunan di Blora bisa berjalan secara berkelanjutan,” ujar Bupati Arief.