Sentimen
Positif (72%)
12 Des 2024 : 16.25
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pemilu 2019

Kab/Kota: Depok

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Waketum PAN beberkan tiga perubahan signifikan sepanjang 2016-2022

12 Des 2024 : 16.25 Views 19

Antaranews.com Antaranews.com Jenis Media: Politik

Waketum PAN beberkan tiga perubahan signifikan sepanjang 2016-2022

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno membeberkan tiga perubahan signifikan yang dialami oleh partainya sepanjang tahun 2016-2022.

Hal itu disampaikannya saat menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Kamis.

"Sebagai partai yang didirikan pada tahun 1998 yang mengusung agenda demokrasi, pluralisme, dan inklusivisme, PAN telah mengalami tiga perubahan signifikan sepanjang tahun 2016-2022," kata Eddy saat membacakan naskah disertasinya yang berjudul “Transformasi Perubahan Partai di Indonesia: Studi Kasus Partai Amanat Nasional Periode 2016-2022”.

Dia mengatakan bahwa perubahan pertama yang dialami PAN sepanjang 2016-2022 ialah terkait aspek strategi politik.

"Bermula sebagai bagian dari koalisi pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla pada tahun 2016, PAN kemudian bergabung dengan koalisi Prabowo-Sandiaga pada tahun 2018. Namun pascapemilu 2019, PAN kembali bergabung dengan koalisi pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin," ujarnya.

Kedua, kata dia, perubahan terkait posisi isu yang dialami PAN sepanjang 2016-2022.

"PAN mendorong populisme Islam dengan mendukung kelompok Islam konservatif pelopor aksi bela Islam dan Gerakan 212 sejak tahun 2017. Namun setelah pemilu 2019, PAN kembali pada garis perjuangan dan platform partai yang plural dan inklusif," tuturnya.

Adapun, perubahan ketiga yang dialami PAN sepanjang 2016-2022 ialah terkait karakteristik pengambilan keputusan organisasi.

"Personalisasi Amin Rais yang sangat kuat digantikan oleh sistem dan mekanisme yang lebih formal sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga selepas Kongres Ke-5 PAN tahun 2020," katanya.

Secara umum, lanjut dia, penelitian tersebut berargumentasi bahwa PAN telah bertransformasi dari partai ideologis-konfrontatif yang berfokus pada kebijakan (policy-seeking) menjadi partai pragmatis-kooperatif yang berorientasi pada perolehan suara dan jabatan (vote & office seeking).

"PAN memutuskan untuk melakukan perubahan-perubahan signifikan sepanjang periode penelitian untuk beradaptasi dengan keuntungan lingkungan politik agar dapat menjamin keberlangsungan partainya atau party continuity," ucap dia.

Dia pun menekankan pentingnya pelembagaan partai dalam mengarungi transformasi PAN ke depannya.

"Harus ada penguatan dari sisi pelembagaan PAN, baik itu pelembagaan dari organisasinya maupun ideologinya sehingga partai selalu memiliki kompas politik yang didasarkan pada ideologi partai," ucap Eddy ditemui usai menjalani ujian terbuka.

Dia lantas berkata, "Inilah yang ingin kami kemudian sempurnakan dari hasil penelitian kami agar kemudian ke depannya PAN serta partai-partai lain tidak melupakan bahwa pelembagaan partai merupakan hal yang sangat esensial dalam mereka menjalankan tugas-tugas kepartaian."

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024

Sentimen: positif (72.7%)