Sentimen
Undefined (0%)
12 Des 2024 : 15.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait
Hevearita Gunaryanti Rahayu

Hevearita Gunaryanti Rahayu

Mbak Ita Murka, Perumahan yang Kebanjiran di Meteseh Semarang Belum Berizin

12 Des 2024 : 15.21 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Mbak Ita Murka, Perumahan yang Kebanjiran di Meteseh Semarang Belum Berizin

Esposin, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, turut meninjau permukiman Perumahan Dahlia, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang yang teredam banjir akibat talud saluran air jebol. Pihak pengembangan diminta untuk bertanggungjawab.

Menurut Mbak Ita, sebagian besar rumah yang dibangun di kawasan tersebut belum berizin. Dalam catatan dokumen yang dibawa, izin kawasan RT008/RW009 berupa kavling siap bangun.

Sementara untuk membangun atau mendirikan rumah. Pihak pengembangan juga harusnya mengurus izin lainnya seperti Keterangan Rencana Kota (KRK) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

“Saya bawa dokumen dan sudah tanya ke Dinas Penataan Ruang (Distaru). Bagaimana kita melakukan penanganan talud yang jebol tapi izin (KRK) belum ada. Kalau sudah izin harus ada penyerahan aset kepada Pemkot supaya bisa dibangun fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya,” ujar Mbak Ita selepas meninjau permukiman Meteseh yang teredam banjir, Kamis (12/12/2024).

Diakui Mbak Ita, ada sebagian warga yang telah mengurusi perizinan KRK. Namun banyak rumah warga yang terdampak banjir belum memiliki KRK. Sehingga dia meminta pengembang untuk bertanggungjawab.

“Jadi jangan salahkan Pemkot Semarang. Sebagian besar warga yang terdampak banjir itu izin (KRK) belum terbit. Namun karena ini bencana kami sudah mengerahkan BPBD, PMI dan Damkar untuk memompa dan membersihkan limpahan sampah serta lumpur,” terangnya.

Mbak Ita lantas mengimbau masyarakatnya untuk teliti ketika hendak membeli rumah. Pastikan semua perizinan perumahan tersebut tidak ada yang diurus. Hal tersebut untuk meminimalisir bencana seperti banjir yang terjadi di Perumahan Dahlia, Kelurahan Meteseh.

“Kami minta pengembangan jangan membohongi konsumen atau masyarakat. Yang sering terjadi atau hal-hal yang tidak diinginkan kaya gini karena izinnya belum komplit,” imbuhnya.

Kendati begitu, Mbak Ita beserta pejabat Pemkot Semarang turut bersimpati. Bahkan Mbak Ita sempat menyalurkan bantuan berupa sembako dan kasur ke beberapa warga yang terdampak banjir kemarin sore.

Warga Mengaku Tak Tahu

Warga yang bermukim di Perumahan Dahlia Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang ternyata tidak mengetahui jika kawasan yang telah ditinggali selama bertahun-tahun belum berizin. Warga menuntut pengembang untuk segera proses perizinan yang belum dikerjakan demi kenyamanan.

Ketua RT008, Sutrisno, mengaku membeli satu unit rumah yang sudah jadi di kawasan tersebut sejak 8 tahun yang lalu. Sejak tinggal disana, Perumahan Dahlia pernah dua kali diterjang bencana banjir.

“Saya beli rumah jadi, nyuwun sewu saya sebagai orang awam tidak ngerti (masalah perizinan). Saya dulu punya uang beli rumah dengan cara kredit,” ujar Sutrisno ketika ditemui Espos, Kamis (12/12/2024).

Sutrisno menuturkan banjir yang menyebabkan Perumahan Dahlia teredam air setinggi 80 sentimeter sampai 1 meter tersebut disebabkan adanya talud saluran air yang jebol. Luapan air sungai tunggu kemudian meredam pemukiman.

“Harapannya setelah ini ada penguatan talud, karena kita disini tidak hanya satu atau dua tahun. Semalam ada beberapa warga kami yang mengungsi di musala atau ruang serba guna,” paparnya.

Sentimen: neutral (0%)