Sentimen
Negatif (50%)
12 Des 2024 : 11.20
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Bogor, Senayan

Tokoh Terkait
Bima Arya

Bima Arya

Angka Golput Tinggi, Wamendagri Pastikan Tak Pengaruhi Legitimasi Pilkada 2024

12 Des 2024 : 11.20 Views 20

Era.id Era.id Jenis Media: Nasional

Angka Golput Tinggi, Wamendagri Pastikan Tak Pengaruhi Legitimasi Pilkada 2024

ERA.id - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan, tingginya angka golput atau rendahnya partisipasi pemilih tak mempengaruhi legitimasi Pilkada Serentak 2024. Hasil yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap valid.

"Ya tetap saja, itu valid," kata Arya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Mantan wali kota Bogor itu mengatakah, legitimasi yang sesungguhnya justru baru terlihat setelah calon terpilih mulai bekerja.

Menurutnya, tak sedikit kepala daerah terpilih dengan suara tipis justru mampu menunjukan kinerja yang baik.

"Walaupun tingkat partisipasi politiknya di beberapa titik rendah, nah sekarang publik menunggu bagi para kepala daerah terpilih ini untuk menunjukkan legitimasinya melalui kinerjanya dan itu akan kita awasi bersama-sama dengan pemerintah," kata Arya.

Terkait dengan penyebab rendahnya partipispasi pemilih di Pilkada 2024, menurutnya karena ada beberapa faktor. Salah satunya karena jenuh akibat penyeleggaraan pilkada yang berdekatan dengan pemilu.

"Angka golput tinggi ini lan bisa macam-macam ya, karena faktor administratif, karena faktor ideologis, karena faktor teknis penyelenggaraan yang terlalu beredekatan antara pileg, pilpres dengan pilkada ini, mungkin juga ada faktor kejenuhan di situ," kata Arya.

Selain itu, faktor cuaca juga disebut mempengaruhi partisipasi pemilih. Terlebih di beberapa daerah terjadi bencana.

Jarak tempat pemungutan suara (TPS) dengan domisili pemilih yang terlalu jauh, juga menjadi faktor lainnya.

"Jadi banyak faktor, enggak ada faktor tunggal yang menjelaskan itu. Tapi apapun itu, tingkat partisipasi politik yang tinggi, jelas lebih baik bagi legitimasi demokrasi," ujarnya.

Sentimen: negatif (50%)