Sentimen
Positif (100%)
12 Des 2024 : 09.44
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Brawijaya

Kab/Kota: Bangka, Banyumas, Brebes, Dharmasraya, Gresik, Grogol, Malang, Maros, Ngawi, Pangkalpinang, Pasuruan, Samarinda, Serdang, Sukoharjo, Surabaya, Tanah Bumbu, Trenggalek

Partai Terkait

Kemenangan Kotak Kosong Jadi Simbol Perlawanan

12 Des 2024 : 09.44 Views 22

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Kemenangan Kotak Kosong Jadi Simbol Perlawanan

Harianjogja.com, JOGJA—Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, beberapa daerah hanya memiliki calon tunggal. Sebagian calon menang melawan kotak kosong, dua di antaranya kalah, dalam versi perhitungan cepat atau quick count.

Berikut beberapa rekap perhitungan cepat daerah yang memiliki calon tunggal melawan kotak kosong.

Pangkalpinang

Paslon nomor urut 2 Pilwalkot Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Maulan Aklil alias Molen dan Masagus M Hakim diduga kalah dari kotak kosong. Berdasarkan hasil perhitungan cepat relawan kotak kosong di Kota Pangkalpinang, Molen-Hakim kalah telak dari kotak kosong yang meraih 48.528 suara atau 57,98%.

Paslon petahana itu hanya memperoleh 35.177 suara atau 41%. Terdapat selisih belasan ribu suara. Jumlah suara tersebut berasal dari total 311 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Pangkalpinang, dengan keunggulan kotak kosong tercatat setidaknya di 307 tempat. Sementara pasangan yang diusung PDIP itu hanya menang di wilayah Kecamatan Girimaya.

Bangka

Hasil perhitungan cepat Pilbup Bangka 2024 menunjukkan kotak kosong unggul 57,25%. Dari data 445 TPS yang ada di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, kotak kosong menang di hampir seluruh TPS dengan meraih total 67.546 suara. Sementara pasangan bupati-wakil bupati nomor urut 1 yang diusung PDIP, Mulkan-Ramadian, meraup 50.443 suara atau 42,75%, sehingga pasangan calon petahana tersebut untuk sementara kalah dari kotak kosong.

BACA JUGA : KPU RI Siapkan Opsi Pilkada Ulang untuk Kemenangan Kotak Kosong

Terdapat 237.930 pemilih di Kabupaten Bangka yang masuk ke dalam Daftar pemilih tetap (DPT). Namun hanya 118.945 pemilih yang menggunakan hak suaranya. Sedangkan suara tidak sah tercatat sebanyak 3.424 suara.

Sukoharjo

Pasangan bupati dan wakil bupati Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo berhadapan dengan kotak kosong di Pilbup Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka unggul dengan 70,50% berdasarkan hasil perhitungan cepat. Kotak kosong hanya mendapatkan 29,50%.

Sebagian TPS yang tercatat memenangkan kotak kosong seperti di Kecamatan Mojolaban di mana Etik-Sapto hanya meraih 180 suara, sementara kotak kosong mendapatkan 225 suara. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Kartasura, Polokarto, hingga Grogol.

Brebes

Berdasarkan hasil perhitungan cepat lembaga survei Charta Politika di Pilkada Brebes, Jawa Tengah, pasangan calon Paramitha-Wurja mengungguli kotak kosong dengan mengantongi 57,3% suara. Sedangkan, kotak kosong memperoleh 42,7% suara. Pasangan calon tunggal tersebut tercatat unggul di 13 kecamatan dari total 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes. Sementara empat kecamatan, tempat kotak kosong menang meliputi Kecamatan Brebes, Bulakamba, Wanasari dan Tanjung. Hasil perhitungan cepat itu diambil dari sampel TPS sebanyak 200 yang tersebar di 17 kecamatan.

Banyumas

Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, data perhitungan cepat oleh Desk Pilkada Banyumas dari 2.646 TPS mencatat kotak kosong meraup 40,79% pemilih atau sekitar 371.351 suara. Pasangan calon tunggal Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti unggul dengan perolehan 539.098 suara atau 59,21%. Total suara sah yang masuk tercatat sebanyak 910.449 suara dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 68,25%.

Surabaya

Pasangan calon tunggal Eri Cahyadi dan Armuji (ErJi) yang didukung 18 partai politik ini menang telak melawan kotak kosong di Pilkada Kota Surabaya, Jawa Timur. Hasil perhitungan cepat menunjukkan suara masuk telah mencapai 100%, ErJi berhasil mengungguli kotak kosong dengan perolehan 83,98 % suara. Kotak kosong hanya meraih 16,02%. Keunggulan tersebut cukup signifikan bagi pasangan ErJi lantaran memiliki selisih mencapai 70%.

Gresik

Kotak kosong mencatatkan keunggulan di Pilbup Gresik, Jawa Timur. Berdasarkan hasil perhitungan cepat tim internal pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut 1, Fandi Akhmad Yani-dr Asluchul Alif, kotak kosong unggul di lima kecamatan yakni Gresik Kota, Manyar, Sidayu, Bungah, dan Ujungpangkah.

Selisih suara terbanyak ditemui pada Kecamatan Manyar, tempat Yani-Alif hanya meraup 2.280 suara, sedangkan kotak kosong mendapat 4.011 suara. Kendati demikian, pasangan calon tersebut masih tercatat memimpin ketika 70,25% dari total suara masyarakat Gresik telah masuk, dengan perolehan 58,50% suara dibanding kotak kosong yang hanya memperoleh 35,98%.

Tarakan

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Khairul-Ibnu Saud Kharisma, berhasil mengungguli kotak kosong di Tarakan, Kalimantan Utara. Berdasarkan hasil perhitungan cepat yang dilakukan oleh tim internal mereka, pasangan calon nomor urut 1 itu memperoleh suara sebesar 61%. Khairul pun menyatakan optimis hasil perhitungan akhir atau real count tak akan jauh berbeda.

Papua Barat

Pasangan calon tunggal Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakatoni atau yang dikenal dengan DoaMu berhasil menang telak melawan kotak kosong dalam perhitungan cepat. Mereka meraih 92,21% suara. Menurut situs resmi KPU, pasangan calon nomor urut 1 ini mendapat dukungan dari sekitar 17 partai politik.

Sebagai catatan, hasil perhitungan cepat tersebut bukan hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai lembaga penyelenggara pemilu akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11) hingga Senin (16/12) mendatang. Sejumlah daerah lain yang tercatat memiliki pasangan calon tunggal dalam Pilkada 2024 yakni Kabupaten/Kota Aceh, Aceh Utara, Aceh Taming, Tapanuli Tengah, Asahan, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Dharmasraya, Batanghari, Pasangkayu, Manokwari dan Kaimana.

Selain itu juga terdapat di Kabupaten/Kota Ogan Ilir, Empat Lawang, Bengkulu Utara, Lampung Barat, Lampung Timur, Tulang Bawang Barat, Bangka Selatan, Bintan, Ciamis, Trenggalek, Ngawi, Pasuruan, Bengkayang, Tanah Bumbu, Balangan, Kota Samarinda, Malinau, Maros, hingga Muna Barat.

Penyebab Kotak Kosong 

Munculnya calon tunggal atau kotak kosong di sejumlah kabupaten kota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bisa dikarenakan pilihan rasional partai maupun anggaran politik. Pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari, mengatakan langkah rasional yang dimaksud yaitu partai politik melihat pada figur yang muncul di pilkada kabupaten/kota beserta popularitas atau tingkat keterkenalan di mata publik.

"Misalnya, di Kota Surabaya bakal calonnya itu petahana dan dari PDI Perjuangan, Surabaya juga basis PDI Perjuangan. Artinya sangat sulit bagi lawan atau penantang untuk bersaing, begitu juga di Trenggalek," kata Wawan, beberapa waktu lalu.

Wawan menyatakan dari situasi tersebut, baik partai politik akan berpikir dua kali untuk mengajukan sosok yang diusung. Tak hanya itu, partai politik juga menghitung seberapa besar kekuatan simpatisan atau loyalis yang dimiliki oleh calon yang akan diusung. "Sedangkan yang punya konstituen paling jelas adalah anggota DPRD tetapi pertanyaannya apakah dia mau, karena harus mengundurkan diri dari DPRD. Terus apakah siap jika kalah?" katanya.

Jika dirasa tidak mampu menyaingi kandidat pesaing, partai politik disebutnya tidak berani dengan gegabah mengambil langkah berisiko. "Jadi resiko kalahnya besar, jadi muncul pilihan tidak memasang calon," katanya.

Wawan menyatakan persoalan anggaran juga menjadi pertimbangan bagi partai politik untuk terjun di dalam persaingan, mengingat gelar Pilkada 2024 jaraknya tidak terlalu jauh dari pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden. Situasi itu pada akhirnya memunculkan pilihan bagi partai untuk saling bergabung mengusung calon tunggal dan memunculkan kotak kosong.

Belum lagi jika pasangan diusung tidak memiliki modal finansial besar dan lawan kontestasi merupakan petahana. Ada potensi menimbulkan kerugian. "Soal budget itu tidak hanya dikeluarkan oleh kandidat tetapi juga partai, secara hitung-hitungan akan rugi," kata Wawan.

Simbol Perlawanan

Kemenangan kotak kosong bisa menjadi bentuk perlawanan masyarakat terhadap elite politik. Pengamat politik dari Universitas Bangka Belitung, Ariandi A. Zulkarnain, mengatakan adanya kotak kosong dalam Pilkada 2024 menjadi peluang masyarakat dan relawan untuk menunjukkan perlawanan. “Mereka (relawan dan kelompok masyarakat) menyatakan ini perlawanan rakyat dalam merebut kembali demokrasi di Pangkalpinang dari proses elitisasi yang terjadi,” katanya, beberapa waktu lalu.

“Mereka mengatakan tidak ada yang boleh merasa lebih dominan dalam ruang politik, sehingga dalam demokrasi mereka perlu memberikan ruang dan kesempatan pada pihak politik yang lain.”

Kemenangan kotak kosong dalam Pilkada juga menjadi bukti kepedulian masyarakat pada proses demokrasi yang sedang terjadi. Masyarakat, lanjut Zulkarnain, sudah lebih terdidik secara politik dan peduli pada daerahnya.

“Misal kotak kosong menang, bisa menjadi bahan evaluasi partai politik dan membentuk koalisi baru, dan tidak lagi mengajukan calon tunggal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (100%)