Sentimen
Undefined (0%)
11 Des 2024 : 17.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Penguatan Agrobisnis Menjadi Tantangan di Bidang Pangan

11 Des 2024 : 17.46 Views 13

Espos.id Espos.id

Penguatan Agrobisnis Menjadi Tantangan di Bidang Pangan

Esposin, SOLO - Sejumlah tantangan di bidang pangan adalah penguatan agrobisnis, produktivitas pertanian, serta kesejahteraan petani dan petani milenial.  

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bappeda Jawa Tengah (Jateng) Harso Susilo mewakili Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam talkshow Outlook Soloraya 2025 di Radya Litera Multifunction Hall Griya Solopos Jl Adisucipto, Solo, Rabu (11/12/2024).

“Di bidang pangan, termasuk Jawa Tengah yang diamanahi menjadi penyokong kita punya beberapa tantangan yaitu penguatan agrobisnis, mendorong produktivitas pertanian, peningkatan kesejahteraan petani dan mendorong petani-petani milenial,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dalam talk show tersebut diharapkan akan muncul solusi-solusi atas tantangan tersebut. 

Talk show menghadirkan empat narasumber adalah Ekonom Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Mulyanto; Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto; Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat; serta Wali Kota Solo Terpilih, Respati Ardi.

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melalui saluran Zoom.

Dalam kesempatan itu Harso juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah masih di bawah angka nasional. Namun angka tersebut dinilai masih cukup bagus dan solid. 

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di tengah ketidakpastian ekonomi, ada politik dan ada pengaruh global, kita tetap solid. Triwulan ketiga 4,93 persen, masih di bawah nasional sedikit  yaitu 4,95 persen. Tapi kita tidak usah khawatir, Presiden [Prabowo Subianto] sudah mencanangkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Bisa. Tapi ada prasyarat. Ini yang akan kita bahas bersama pada hari ini,” ujarnya.

Hasto juga mengapresiasi kontribusi Soloraya dalam menyokong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

“Soloraya patut diacungi jempol, Soloraya paling besar kontribusinya se-Jawa Tengah. Yaitu 19,39 persen dengan rata-rata se-Soloraya 5,39 persen di triwulan ketiga,” ungkapnya. 

Kota Solo sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi perlu diikuti oleh daerah lain di Soloraya. Potensinya antara lain industri pengolahan, sektor konstruksi, dan pertanian.

Sentimen: neutral (0%)