Sentimen
Undefined (0%)
10 Des 2024 : 14.50
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Persib Bandung, PSS Sleman

Kab/Kota: bandung, Sleman, Solo, Sukoharjo

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Asal Mula Nama Bobotoh, Suporter Setia Persib Bandung sejak Era Hindia Belanda

10 Des 2024 : 14.50 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: Sport

Asal Mula Nama Bobotoh, Suporter Setia Persib Bandung sejak Era Hindia Belanda

Esposin, SOLO -- Seorang bobotoh atau pendukung Persib Bandung bernama M. Fathir Fauzan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Solo-Jogja,  Senin (9/12/2024) malam. 

Lokasi kejadian berada di seberang sisi barat Markas Group 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kecelakaan itu terjadi saat korban Fathir berniat menonton pertandingan antara PSS Sleman menghadapi Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Senin malam. 

Sebagai informasi, Persib Bandung akhirnya berhasil memenangi laga tandang tersebut dengan skor 2-1. 

Entah bagaimana mulanya, saat berada di lokasi kejadian korban kehilangan kendali sepeda motor. 

Akibatnya kendaraannya menghantam pembatas jalan dan ambruk. 

Warga dan relawan di sekitar lokasi berusaha membawa korban ke rumah sakit namun nyawanya tidak bisa diselamatkan akibat luka parah di kepala. 

Istilah Bobotoh 

Bobotoh adalah sebutan untuk pendukung setia Persib Bandung, klub kebanggaan warga Jawa Barat yang kini berada di papan atas Liga 1 2024/2025. 

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Espos, bobotoh berasal dari bahasa Sunda yang kurang lebih berarti 'orang yang menghidupkan semangat kepada yang hendak bertarung'. 

Definisi bobotoh ini menggambarkan peran para pendukung Persib Bandung yang selalu bersemangat mendukung tim kesayangan mereka, baik di dalam maupun luar lapangan.

Konon nama bobotoh sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. 

Sebutan itu muncul di era Hindia Belanda saat Persib Bandung masih bernama Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB).

Meski sebuah klub sepak bola, pada masa itu BIVB menjadi sarana perjuangan kaum nasionalis untuk kemerdekaan Indonesia. 

BIVB merupakan penggabungan dari 13 klub di Bandung, yaitu KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil.

Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh R. Atot, putra dari pahlawan nasional Dewi Sartika. 

Pada tahun 1933, popularitas BIVB mulai meredup hingga memicu terbentuknya dua organisasi sepak bola baru di Bandung, yaitu Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetbal Bond (NVB).

Tak lama setelah itu pengurus kedua organisasi bersepakat untuk meleburkan diri hingga terbentuklah Persib Bandung pada 14 Maret 1933. 

Tanggal 13 Maret ditetapkan sebagai hari kelahiran klub yang bukan hanya menjadi kebanggaan warga Bandung tapi juga Jawa Barat. 

Momen Penting Bobotoh

Tahun 1937 menjadi titik balik popularitas Persib Bandung. Dalam sebuah Kejuaraan Nasional, Persib Bandung mengalahkan Persis Solo dengan skor 2-1 di Stadion Sriwedari Solo. 

Kemenangan itu disambut suka cita oleh warga Bandung. Ketika tim Persib kembali ke Kota Kembang, mereka disambut meriah oleh sekelompok pendukung yang menamakan diri mereka Bobotoh.

Mereka mengarak tim Persib Bandung dan sejak itulah istilah bobotoh mulai dikenal hingga saat ini. 

Sentimen: neutral (0%)