Sentimen
Undefined (0%)
10 Des 2024 : 08.28
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam, Sapi

Tokoh Terkait

Harga Daging Sapi Turun Jadi Rp129.780 per Kg, Harga Daging Ayam Naik

10 Des 2024 : 08.28 Views 24

Espos.id Espos.id

Harga Daging Sapi Turun Jadi Rp129.780 per Kg, Harga Daging Ayam Naik

Esposin, JAKARTA —  Sejumlah komoditas pangan secara umum mayoritas fluktuatif per Selasa (10/12/2024) pagi, cabai rawit merah, daging ayam hingga bawang putih naik, sedangkan daging sapi murni turun Rp5.170 jadi Rp129.780 per kilogram (kg).

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 06.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 4,68 persen atau Rp720 menjadi Rp16.120 per kg.

Begitu pun beras medium naik 3,71 persen atau Rp500 menjadi Rp13.980 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 2,24 persen atau Rp280 menjadi Rp12.790 per kg.

Sedangkan komoditas bawang merah turun 3,68 persen atau Rp1.470 menjadi Rp38.490 per kg; sementara bawang putih bonggol naik 0,92 persen atau Rp390 menjadi Rp42.580 per kg.

Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 13,96 persen atau Rp4.330 menjadi Rp35.350 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 14,17 persen atau Rp5.510 menjadi Rp44.400 per kg.

Sementara itu, harga daging sapi murni turun 3,83 persen atau Rp5.170 menjadi Rp129.780 per kg; sedangkan daging ayam ras naik hingga 16,18 persen atau Rp5.920 menjadi Rp42.500 per kg; begitu pun telur ayam ras naik j3,50 persen atau Rp1.010 menjadi Rp29.840 per kg.

Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 5,54 atau Rp580 menjadi Rp11.040 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,06 persen atau Rp10 menjadi Rp18.510 per kg.

Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,48 persen atau Rp90 menjadi Rp18.510 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 0,81 persen atau Rp140 menjadi Rp17.500 per kg.

Kemudian komoditas tepung terigu curah naik 4,84 persen atau Rp490 menjadi Rp10.610 per kg; sedangkan tepung terigu non curah naik 2,22 persen atau Rp290 menjadi Rp13.360 per kg.

Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 52,61 persen atau Rp3.130 menjadi Rp9.080 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 4,58 persen atau Rp530 menjadi Rp12.100 per kg.

Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 5,59 persen atau Rp2.090 menjadi Rp39.470 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,79 persen atau Rp560 menjadi Rp30.810 per kg; lalu ikan bandeng juga turun 1,19 persen atau Rp400 menjadi Rp33.170 per kg.

Stok Beras

Di sisi lain Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebutkan stok beras secara nasional mencapai 8 juta ton hingga akhir Desember 2024, sehingga tidak diperlukan lagi tambahan impor, termasuk untuk tahun depan.

"Beras, stok kita di seluruhnya, termasuk di pedagang, di masyarakat itu 8 juta (ton) lebih, tapi yang Bulog sendiri ada 2 juta ton," ujar Zulkifli di Jakarta, Senin seperti dilansir Antaranews.

Zulkifli menyampaikan, Pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan impor beras di 2025. Ia menargetkan, Indonesia bisa memproduksi beras hingga 32 juta ton pada 2025.

Kebutuhan konsumsi beras di Indonesia, per tahunnya kurang lebih sebesar 31 juta ton. Angka tersebut masih lebih kecil jika dibandingkan dengan target produksinya.

Kelebihan beras ini, nantinya akan disimpan untuk cadangan pangan pemerintah (CPP). Rencana setop impor tersebut, juga sudah masuk dalam neraca komoditas 2025.

"[Tahun] 2025 kira-kira 32 juta (ton) lebih, kebutuhan 31 juta. Jadi kalau tidak ada halangan, kejadian yang luar biasa, atau bencana alam, insya Allah, kita tidak akan impor lagi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, Indonesia tidak meneruskan sisa impor beras yang belum dikirim, karena stok beras dalam negeri sudah sangat mencukupi.

"Kita sudah selesai, sudah kebanyakan [stok beras]," kata Arief.

Menurut Arief, stok yang dimiliki Bulog saat ini sudah lebih dari cukup. Persediaan tersebut juga sudah dikurangi untuk bantuan pangan sebesar 220.000 ton.

Ia menyampaikan, saat ini hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan untuk panen raya. Menurut Arief, panen kali ini akan mencapai 12-13 juta ton gabah di akhir Februari hingga Maret.

"Jangan sampai, nanti saat panen itu kita nggak siap untuk menyerap gabah petani. Kalau nggak nanti harganya bisa jatuh, nanti petani kita nggak mau nanam lagi karena harga jatuh," ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)