FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, nama-nama seperti Agus Sedih, Agus Buntung, dan Gus Miftah menjadi pusat perhatian publik.

Fenomena ini mencuat karena ulah masing-masing yang dianggap kontroversial dan menjadi pembicaraan panjang di media sosial.

Agus Sedih dan Parodi Nikita Mirzani

Agus Salim, yang dijuluki "Agus Sedih," mencuri perhatian publik setelah videonya viral.

Ceritanya sebagai korban penyiraman air keras oleh rekan kerja, hingga perjuangannya mendapatkan donasi miliaran rupiah, cukup menyentuh hati banyak orang.

Namun, nama Agus Sedih semakin viral ketika artis Nikita Mirzani membuat parodi tentang dirinya.

Dalam video TikTok bersama Matthew Gilbert, keduanya menirukan gaya Agus yang mengenakan kapas di mata sambil diiringi lagu remix “APT” dengan lirik diubah menjadi “Agus sedih banget.”

Aksi Nikita ini menuai berbagai tanggapan. Beberapa memuji kreativitasnya, sementara lainnya menganggapnya kurang sensitif terhadap penderitaan Agus.

Agus Buntung dan Skandal Pemerkosaan

Di sisi lain, Agus Buntung juga menjadi sorotan. Pria disabilitas tanpa tangan ini dijadikan tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan terhadap belasan korban.

Dilansir dari Instagram media.lombok, Agus diduga menggunakan manipulasi psikologis untuk menjebak para korbannya.

Setelah mendalami pengakuan korban, pihak kepolisian mengungkap bahwa kejahatan Agus bukan kasus tunggal.

Tindakannya yang berulang ini memancing kemarahan publik, yang sebelumnya sempat bersimpati karena disabilitasnya.

Kelakar Gus Miftah yang Mengundang Kontroversi

Nama Gus Miftah juga terseret dalam kontroversi setelah pernyataannya di depan jamaah dianggap menghina seorang penjual es teh keliling.

Buntut dari hinaan itu, netizen mengulitinya dan mencari jejak digital Gus Miftah yang melakukan hal serupa. Termasuk dugaan pelecehan terhadap Muhammadiyah.

Buntut dari pernyataan tersebut, Gus Miftah dikecam netizen yang menganggap ucapannya memecah belah umat. Apalagi ia saat itu menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Menanggapi fenomena ini, Politikus Ferdinand Hutahean menyebut bahwa kasus “Gus dan Agus” adalah refleksi dari krisis moral bangsa.

"Memang Republik kita sedang aneh, sedang gonceng oleh yang namanya Gus Agus itu, ini adalah terkait moral, penegak; hukum, dan kejujuran," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Minggu (8/12/2024).

Dikatakan Ferdinand, saat ini Indonesia dalam kondisi yang krisis Moral. Bagaimana tidak, seorang utusan khusus Presiden menghina penjual es teh di hadapan umum.

"Maka, sepertinya bangsa Indonesia ini sedang krisis moral, adab, kejujuran, dan penegakan hukum," cetusnya.

Ferdinand bilang, peristiwa tersebut merupakan teguran untuk bangsa Indonesia yang tidak menegakkan keadilan dengan seadil-adilnya.

"Karena semua ini bermasalah soal itu. Mungkin ini teguran supaya bangsa Indonesia segera bertobat semua," kuncinya.

(Muhsin/fajar)