Sentimen
Negatif (100%)
9 Des 2024 : 09.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow, Washington

Partai Terkait

Trump Tolak Ikut Campur, Biden Siap Terlibat

9 Des 2024 : 09.11 Views 29

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Trump Tolak Ikut Campur, Biden Siap Terlibat

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan pihaknya siap terlibat dalam transisi pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang kini melarikan diri ke Rusia imbas insiden pemberontakan di Suriah. Sikap Biden ini justru berbeda dengan Presiden Terpilih AS Donald Trump.

Diketahui, masa jabatan Joe Biden akan segera berakhir pada Januari mendatang dan digantikan oleh Trump yang terpilih pada Pemilu AS 2024. Trump akan segera dilantik sebagai Presiden pada 20 Januari 2025.

Trump melalui akun X-nya @donaldtrump, menyatakan AS tidak akan ikut campur mengenai Suriah dan membiarkan menjadi urusan Suriah. Awalnya, Trump menyoroti gerakan oposisi Suriah yang kini menguasai kota-kota di Suriah dan terkoordinasi.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pejuang oposisi di Suriah, dalam gerakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah menguasai banyak kota, dalam serangan yang sangat terkoordinasi, dan sekarang berada di pinggiran Damaskus, jelas bersiap untuk melakukan gerakan yang sangat besar untuk menyingkirkan Assad," kata Trump dalam akun X-nya seperti dilihat, Senin (9/12/2024).

"Rusia, karena mereka sangat terikat di Ukraina, dan dengan hilangnya lebih dari 600.000 tentara di sana, tampaknya tidak mampu menghentikan pawai literal ini melalui Suriah, negara yang telah mereka lindungi selama bertahun-tahun," imbuhnya.

Sementara saat ini Rusia juga mengalami tantangan di tengah perang dengan Ukraina. Trump menilai kejadian di Suriah akibat mantan Presiden AS Barack Obama yang menolak menghormati komitmennya melindungi garis merah atau red line in the sand.

"Di sinilah mantan Presiden Obama menolak untuk menghormati komitmennya melindungi 'red line in the sand', dan semua kekacauan terjadi, dengan campur tangan Rusia. Namun sekarang mereka, seperti mungkin Assad sendiri, dipaksa keluar, dan itu mungkin hal terbaik yang dapat terjadi pada mereka. Tidak pernah ada banyak manfaat di Suriah bagi Rusia, selain membuat Obama terlihat sangat bodoh," ujarnya.

Trump menyebut, Suriah dalam kondisi kacau. Namun, menurut Trump, AS tidak boleh bergabung dengan hal tersebut sehingga dia menolak terlibat dengan urusan tersebut.

"Bagaimanapun, Suriah memang kacau, tetapi bukan teman kita, dan Amerika Serikat tidak boleh bergabung dengan ini. Ini bukan perjuangan kita. Biarkan saja berlangsung. Jangan terlibat!" tutur Trump.

Biden Siap Terlibat Transisi Rezim Suriah

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas pemberontakan yang terjadi di Suriah. Biden mengatakan jatuhnya rezim Assad adalah keadilan bagi rakyat Suriah.

"Jatuhnya rezim adalah tindakan keadilan yang mendasar. Ini adalah momen bersejarah bagi rakyat Suriah yang telah lama menderita," ujar Biden dilansir AFP, Senin (9/12).

Biden juga merespons mengenai kaburnya Assad ke Moskow, Rusia. Biden mengatakan "Assad harus bertanggung jawab".

Dia menyebut AS akan terlibat dengan semua kelompok di Suriah. Dia mengklaim tujuan negaranya untuk membuat Suriah merdeka dengan konstitusi baru.

"Kami akan terlibat dengan semua kelompok di Suriah, termasuk dalam proses yang dipimpin oleh PBB, untuk melakukan transisi dari pemerintahan Assad menuju "Suriah" yang merdeka dan berdaulat dengan konstitusi baru," katanya.

Lebih lanjut, Biden menyoroti sejumlah kelompok dalam pemberontakan di Suriah. Dia menyebut AS akan mengawasi ketat sebagian pemberontak itu.

"Beberapa kelompok pemberontak yang menjatuhkan Assad memiliki catatan buruk mengenai terorisme dan pelanggaran hak asasi manusia," kata Biden.

Amerika Serikat telah mencatat pernyataan-pernyataan baru-baru ini yang dikeluarkan oleh para pemberontak yang menyatakan bahwa mereka telah bersikap moderat, katanya, namun memperingatkan: "Kami akan menilai tidak hanya kata-kata mereka, namun juga tindakan mereka".

Biden mengatakan Washington berpandangan bahwa kelompok ekstremis ISIS "akan mencoba memanfaatkan kekosongan apa pun untuk membangun kembali" dirinya di Suriah.

"Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi," katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan AS pada hari Minggu melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah.

(yld/zap)

Sentimen: negatif (100%)