Sentimen
Positif (88%)
9 Des 2024 : 05.04
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Persib Bandung

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: bandung, Kepulauan Seribu

4 Faktor Kunci Kemenangan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta Versi Bos PPI

9 Des 2024 : 05.04 Views 25

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

4 Faktor Kunci Kemenangan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta Versi Bos PPI

Jakarta -

Perolehan suara pasangan calon Gubernur dan Wakil Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, tercatat menang di lima wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu berdasarkan hasil rekapitulasi Pilgub Jakarta 2024 yang dilakukan KPU. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai ada empat faktor yang menjadi penentu kemenangan Pramono-Rano.

Adi mengatakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, awalnya memulai kiprah persaingan di Pilgub Jakarta 2024 dengan baik. Pasangan yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini memiliki elektabilitas di atas Pramono-Rano per survei pada akhir Oktober 2024.

"Pada survei tanggal 21-25 Oktober 2024, pasangan Ridwan Kamil-Suswono masih memimpin 9,8% atas pasangan Pramono Anung-Rano Karno. Namun pada survei 13-17 November 2024 konstelasi berubah di mana pasangan Pramono Anung-Rano Karno berbalik unggul 5,6% atas pasangan Ridwan Kamil-Suswono," kata Adi saat dihubungi, Minggu (8/12/2024).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan menurut hasil Quick Count PPI tanggal 27 November 2024 pasangan Pramono Anung-Rano Karno punya potensi menang 1 putaran," sambungnya.

Adi lalu menjabarkan empat faktor kunci yang membuat angin persaingan Pilgub Jakarta 2024 berubah. Empat faktor ini menjadi penentu perolehan elektabilitas Pramono-Anung terus melonjak hingga menyalip RK-Suswono.

"Penyebab pertama kemenangan Pram-Doel adalah karena agresifitas mesin kampanyenya lebih baik dari RK-Suswono. Mesin kampanye Pram-Doel tercatat lebih agresif baik dari sisi serangan udara (pemasangan APK, media sosial) yang unggul sekitar 6%, maupun dari sisi serangan darat (kunjungan, kegiatan dan pembagian souvenir/bingkisan) yang unggul 10,6 sampai 12%," papar Adi.

Faktor pertemuan Anies Baswedan dengan Pramono-Rano juga menjadi penentu. Adi mengatakan mulai ada pergeseran suara pendukung Anies beralih ke Pramono-Rano sejak pertengahan November.

"Pada survei 13-17 November juga sudah mulai terjadi pergeseran pendukung Anies Baswedan akibat sinyal kuat pertemuan Anies dengan Pramono-Rano pada tanggal 15 November. Jika pada survei 21-25 Oktober pemilih Anies masih lebih banyak memilih RK-Suswono, namun pada 13-17 November kondisinya berbalik di mana pendukung Anies sudah lebih banyak memilih pasangan Pramono-Rano," jelas Adi.

"Konsolidasi suara pemilih Anies ini semakin kuat menjelang pemilihan, sehingga saat quick count gap suara antara Pramono-Rano dengan RK-Suswono menebal hingga 11% dari 5,6% saat survei 13-17 November," sambungnya.

Adi juga menilai riwayat sejumlah pernyataan blunder yang disampaikan RK dan Suswono juga menjadi salah satu perolehan suara keduanya seakan jalan di tempat. Fakor popularitas Suswono yang kurang dikenal juga tidak bisa menjadi pendulang suara bagi RK.

"Data barrier elektabilitas RK-Suswono menunjukkan adanya ketidaksukaan yang terakumulasi dan dianggap sebagai penghinaan terhadap Nabi terkait dengan pernyataan Suswono pada tanggal 26 Oktober 2024 tentang kartu janda. Di samping itu popularitas Suswono yang masih rendah juga memicu keengganan untuk memilih pasangan RK-Suswono," jelas Adi.

Lebih lanjut Adi mengatakan factor RK bukan warga asli Jakarta hingga riwayat latar belakang RK yang seorang pendukung Persib Bandung juga menjadi salah satu penghambat RK diterima di kalangan warga Jakarta.

"RK-Suwono juga masih dianggap outsider (bukan asli Jakarta) dan dianggap bermasalah dengan Jakarta (kurang faham Jakarta, tidak cocok pimpin Jakarta, pernah menghujat Jakarta dan musuh Jakmania)," terang Adi.

KPU Jakarta telah menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Jakarta 2024. Rapat pleno penetapan hasil Pilkada Jakarta 2024 digelar di Hotel Sari Pasific, Jakarta Pusat. Total pemilih yang menggunakan hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta berjumlah 4.724.393 orang.

Dari jumlah itu, surat suara sah sebanyak 4.360.629 dan surat suara tidak sah sebanyak 363.764. Berikut hasil rekapitulasi suara masing-masing paslon yang disusun sesuai nomor urut:

1. Ridwan Kamil-Suswono: 1.718.160 suara (39,40%)
2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 459.230 suara (10,53%)
3. Pramono Anung-Rano Karno: 2.183.239 suara (50,07%)

(ygs/imk)

Sentimen: positif (88.9%)