Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Hewan: Babi
Kab/Kota: Boyolali, Solo, Tangerang
Kasus: korupsi
Gambar Garuda Cengkeram Tikus Juarai Lomba Mural Antikorupsi di Kejari Boyolali
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Gambar Garuda Cengkeram Tikus Juarai Lomba Mural Antikorupsi di Kejari Boyolali](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241208172416-nimatul-kejari-boyolali-mural.jpg?quality=60)
Esposin, BOYOLALI -- Persatuan Jaksa Boyolali bersama komunitas Mural Ceria Solo menyelenggarakan lomba mural yang finalnya berlangsung pada Sabtu (7/12/2024). Dalam lomba mural tersebut, mural garuda yang mencengkeram tikus menjadi juara pertama.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, Tri Anggoro Mukti, menyampaikan lomba mural tersebut diselenggarakan untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia. “Kami menyosialisasikan bagaimana pencegahan dan bahaya korupsi lewat seni, lewat lomba mural,” kata dia kepada wartawan, Minggu (8/12/2024).
Pendaftaran dan unggah karya dimulai pada 1-25 November 2024. Lalu penjurian dijadwalkan berlangsung pada 26-28 November 2024, dilanjutkan pengumuman lima finalis pada 29 November 2024.
Selanjutnya, pengerjaan karya dari para finalis dilaksanakan di Kejari Boyolali pada 6-7 Desember 2024 dan pengumuman pemenang pada 7 Desember 2024. Ia menjelaskan peserta yang sudah mendaftar tidak hanya dari Boyolali atau Soloraya, bahkan dari Tangerang pun berpartisipasi.
“Antusiasme sangat tinggi, kami menerima 110 karya. Telah kami seleksi awalnya 10 besar menjadi lima besar, dan lima besar berhak mengaplikasikan karya mereka selama dua hari di dinding kantor kami,” kata dia.
Dalam lomba tersebut, Arwana Project dengan desain garuda berwarna emas dengan tangan kanannya mencengkeram tikus hitam berdasi menjadi juara I.
Lalu, juara II diraih Young Surakarta dengan desain garuda yang memberantas tikus dibantu oleh pria bertopi anyaman bambu bundar. Juara III diraih N Khaq dengan desain babi yang diserang warga pakai ketapel.
Kemudian, juara harapan I ada dari Senarai Desain yang menggambarkan guru pertama antikorupsi yaitu keluarga. Juara harapan II diraih oleh Geco dengan desain pipa aliran korupsi yang dipotong dengan gunting.
Dengan lomba tersebut, Tri Anggoro berharap masyarakat luas dapat memahami bahaya korupsi. Ia menilai masih ada masyarakat yang tidak memahami korupsi sebenarnya bisa menjalar dari desa hingga kabupaten.
“Sehingga butuh peran serta masyarakat dalam mengawasi pengelolaan keuangan daerah dan negara. Peran masyarakat yang terkadang belum maksimal, karena masih ada yang belum sadar bahwa kerugian yang ditimbulkan akibat korupsi langsung mengena inti kehidupan masyarakat contoh jalan rusak, fasilitas umum jelek, dan sebagainya,” kata dia.
Ia mengatakan penting untuk menanamkan kesadaran masyarakat dalam menganggap korupsi adalah bahaya laten dan membahayakan kehidupan saat ini dan penerus bangsa.
Kejari Boyolali, tutur Tri Anggoro, telah melaksanakan pendidikan antikorupsi salah satunya lewat program jaksa masuk sekolah. Ia juga menegaskan tugas memberantas korupsi tidak hanya oleh aparat penegak hukum, tapi juga pemerintah hingga sekolah.
“Jadi ada tugas pemerintah baik kapiten dan provinsi soal bagaimana tata keuangan yang baik. Pencegahan juga dari sekolah misal ada acara pembagian rapor dan anak memberikan sesuatu ke gurunya, jangan sampai itu menciptakan bibit korupsi ke depannya,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)