Sentimen
Positif (96%)
8 Des 2024 : 20.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

Kamulvit Gandeng Pemkot Semarang dan UPGRIS Edukasi Cegah Stunting kepada 1.000 Ibu dan Anak TK

8 Des 2024 : 20.00 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: News

Kamulvit Gandeng Pemkot Semarang dan UPGRIS Edukasi Cegah Stunting kepada 1.000 Ibu dan Anak TK

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Ikapharmindo Putramas Tbk bersama Pemerintah Kota Semarang dan Upgris memberikan edukasi pencegahan stunting kepada 1.000 ibu dan anak-anak TK di Kota Semarang, melalui program Indonesia Bebas Stunting Bersama Kamulvit B12, di Balairung Upgris, Minggu (08/12/2024).


Marketing Manager OTC PT Ikapharmindo Putramas Tbk, Roni Syamson menyampaikan, program Indonesia Bebas Stunting Bersama Kamulvit B12 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya orang tua mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang tepat dalam upaya pencegahan stunting.


"Program ini bertujuan untuk mempercepat penanganan stunting dengan melibatkan berbagai pihak termasuk orang tua dan masyarakat," paparnya.


Pihaknya menyampaikan, program Kamulvit B12 berfokus pada perbaikan gizi anak prasekolah melalui edukasi dan penyediaan suplemen yang mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.


"Dengan pendekatan yang melibatkan edukasi langsung kepada orang tua dan guru, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penanganan stunting di Indonesia," jelasnya.


Dokter Spesialis Anak Konsultan Emergensi dan Rawat Intensif yang menjadi narasumber, Mulyono mengatakan, stunting bisa dicegah sejak dini dari remaja memperbaiki gizi dan pola makan. Tidak melakukan pernikahan dini juga menjadi bagian upaya mencegah stunting.


"Tidak melakukan pernikahan dini, tidak melahirkan pada usia yang terlalu muda ataupun terlalu tua diatas 35 tahun," sebutnya.


Dia melanjutkan, selama proses kehamilan ibu juga harus menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang serta kontrol rutin selama kehamilan.


"Angka stunting Indonesia kini tinggal 13 persen dipengaruhi kepatuhan yang kian sadar mengenai bahaya stunting," ungkapnya.


Sekretaris Disdik Kota Semarang, Erwan Rachmat mengatakan, pencegahan stunting perlu dilakukan secara kolaborasi baik pemerintah, swasta, maupun orang tua. Di sekolah, berbagai program pencegahan stunting pun telah dilakukan kolaborasi dengan Puskesmas di masing-masing wilayah.


"Termasuk, pemberian tablet penambah darah untuk remaja putri. Ini upaya pemerintah mencegah stunting sejak dini," ungkapnya.


Sementara itu, Rektor Upgris, Sri Suciati menekankan, pentingnya literasi pencegahan stunting kepada ibu-ibu. Ini menjadi kunci untuk terus mengurangi angka stunting di ibu kota Jateng. (eyf)

Sentimen: positif (96.9%)