Sentimen
Negatif (100%)
7 Des 2024 : 08.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kediri, Lamongan, Palu, Tulungagung

Kasus: pembunuhan

Saudara di Kediri Bantai Keluarga Kakanya, Motifnya karena Kesal Tak Dipinjamkan Uang

7 Des 2024 : 08.56 Views 18

Era.id Era.id Jenis Media: Regional

Saudara di Kediri Bantai Keluarga Kakanya, Motifnya karena Kesal Tak Dipinjamkan Uang

ERA.id - Polres Kediri Jawa Timur mengungkapkan motif kasus pelaku pembunuhan keluarga guru di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto mengatakan bahwa pelaku bernama Yusa Cahyo Utomo merupakan adik korban, yang membunuh nyawa kakaknya, AK (38), istrinya K (34), dan anak pertama C (9). Sementara S, anak kedua, hanya dilukai.

AKBP Bimo menyebut motif pelaku, Yusa Cahyo Utomo, yang bertindak brutal ini diduga karena sakit hati setelah permohonan pinjaman uangnya kepada korban ditolak. Tragisnya, dalam aksi tersebut, Yusa juga melukai anak kedua pasangan tersebut.

"Motifnya sakit hati. Tersangka datang kepada korban untuk meminta bantuan, namun tidak ditanggapi, yang akhirnya memicu kemarahannya," ungkap, kata Bimo, saat konferensi pers, Jumat (5/12/2024).

Dalam kronologi, AKBP Bimo menjelaskan kejadian tragis terjadi, pada Rabu dini hari (4/12/2024) sekitar pukul 03.00 WIB. Bermula pada Minggu (1/12/2024), Yusa sempat mendatangi korban dengan harapan mendapatkan bantuan, namun harapan itu tidak terpenuhi.

Dalam kondisi marah, ia berjalan kaki dari Wates ke Ngancar untuk menemui korban. Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku kabur dengan membawa berbagai barang berharga, termasuk mobil Avanza, beberapa ponsel, serta perhiasan.

Namun, kejahatan ini tidak berlangsung lama, karena dalam waktu kurang dari 24 jam, Yusa berhasil ditangkap di Lamongan.

"Pelaku telah kita jerat dengan pasal pembunuhan berencana. Dia sudah mempersiapkan alat yang digunakan berupa palu dan menunggu kesempatan saat korban keluar dari rumah untuk menuju dapur," tegasnya.

Sekedar diketahui, pasangan AK merupakan guru di SDN 1 Babadan Ngancar, sedangkan istrinya, K, pendidik di Tulungagung. Dia baru saja diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil di sana.

Sentimen: negatif (100%)