Jelang Pelantikan Trump, Sekjen NATO Usul Anggaran Blok Naik
CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional
Jakarta, CNN Indonesia --
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mendesak anggota aliansi tersebut untuk menambah anggaran pertahanan.
Dalam pernyataan kepada wartawan, Rabu (4/12), Rutte mengatakan bahwa anggaran pertahanan NATO saat ini tidak cukup untuk mempertahankan postur pertahanan blok tersebut.
"Dua persen tidak cukup. Kita saat ini bisa membela diri dan tidak ada negara yang berani coba-coba menyerang kita. Meski begitu, saya ingin postur pertahanan kita tetap sama dalam empat atau lima tahun mendatang," kata Rutte, seperti dikutip Al Jazeera.
NATO sejak dulu meminta semua negara anggotanya menggelontorkan anggaran militer minimal dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka.
Rata-rata negara NATO telah memenuhi target tersebut. Namun, sepertiga dari anggota masih belum mencapai target.
Di saat kondisi demikian, Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang menggelontorkan anggaran militer lebih dari yang ditetapkan NATO, yakni sebesar 3,38 persen dari PDB AS.
Persoalan ini telah dikritik keras oleh Presiden terpilih AS Donald Trump dalam berbagai kampanyenya dahulu. Trump menyebut AS terlalu banyak menggelontorkan uang untuk NATO padahal negara-negara anggota lain cuma mengeluarkan sedikit uang bahkan ada yang masih menunggak.
Trump pun mengancam akan membawa AS keluar dari NATO jika terpilih menjadi presiden.
Permintaan Rutte terkait peningkatan anggaran ini dilontarkan menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari mendatang.
Terpilihnya Trump sebagai presiden AS sempat membuat cemas NATO karena sang eks Presiden mengancam ingin memutus hubungan AS dengan aliansi tersebut.
Meski begitu, Rutte telah menegaskan bakal terus menjalin kerja sama dengan AS siapa pun presidennya demi memastikan aliansi tetap bersatu.
(blq/dna)
Sentimen: negatif (66.3%)