Sentimen
Undefined (0%)
5 Des 2024 : 21.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: Kemacetan

Sempat Dijuluki Bangjo Tak Kasatmata, Begini Kondisi Traffic Light UNS Solo Kini

5 Des 2024 : 21.29 Views 10

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Sempat Dijuluki Bangjo Tak Kasatmata, Begini Kondisi Traffic Light UNS Solo Kini

Esposin, SOLO -- Lampu pengatur lalu lintas (traffic light) atau bangjo di sebelah utara pintu utara kampus Universitas Sebelas Maret atau UNS, Ngoresan, Jebres, Solo, memiliki cerita menarik dan sempat ramai jadi perbincangan pada 2018-2019.

Bangjo itu mendapat banyak julukan unik dari para warganet di media sosial. Penelusuran Espos di platform sosial media X, Facebook, dan Instagram, baru-baru ini, bangjo Ngoresan, sebutan lain bangjo belakang UNS, mendapat julukan-julukan unik. 

Mulai dari bangjo yang tidak punya harga diri, bangjo paling mesakne, hingga bangjo tak kasatmata karena saking tidak dianggapnya keberadaan lampu lalu lintas tersebut oleh pengguna jalan.

Bangjo paling mesakne. Meh abang meh kuning meh ijo pokok gas terus! (Lampu lalu lintas paling kasian, pokoknya mau merah, kuning, atau hijau gas terus),” kenang pengguna Facebook bernama Vivid Hendrawan.

Bangjo PHP (pemberi harapan palsu). Nik abang mandek malah diklakson seka buri. (Waktu mematuhi lampu merah dengan berhenti justru di klakson kendaraan di belakang),” kelakar pengguna Facebook lainnya Tyas Hermawan.

Lima tahun berlalu sejak bangjo tersebut viral. Bagaimana kondisinya kini? Dari pantauan Espos, Kamis (5/12/2024), perangkat lampu lalu lintas masih terpasang di keempat sisi jalan belakang kampus UNS Solo itu.

Namun, lampu yang menyala hanya warna kuning. Di perempatan tersebut juga telah terpasang pengeras suara atau toa kecil dan kamera CCTV pemantau lalu lintas yang masih berfungsi.

Simpang yang mempertemukan Jl Ki Hajar Dewantara dari sisi barat dan timur dengan Jl Mojo dan Jl Kartika dari arah utara ini tampak padat dan cukup macet apalagi saat jam berangkat dan pulang kerja, kuliah, atau sekolah.

Kerap Dilanggar

Beruntung, saat pagi terdapat petugas Supeltas yang membantu mengatur laju lalu lintas kendaraan sehingga bisa sedikit mengurai kemacetan.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo, membenarkan dulu bangjo belakang UNS sempat difungsikan secara normal. Namun, seiring pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan, penduduk, ekonomi di sekitaran belakang UNS membuat lalu lintas semakin padat.

Keberadaan bangjo tersebut pun kerap kali dilanggar pengguna jalan dan bahkan oleh sebagian masyarakat justru dianggap sebagai pemicu kemacetan. Ari mengatakan Dishub sempat punya rencana mengaktifkan lagi bangjo Ngoresan.

Namun karena bebrapa pertimbangan bangjo tersebut sementara ini tidak difungsikan secara normal. Hanya lampu kuning tanda hati-hati yang diaktifkan. “Alasan pertama, bentuk simpangnya yang tidak ideal. Dengan bentuk yang tidak beraturan tersebut membuat pengaturan sistem lalu lintas menjadi sulit,” kata dia kepada Espos, Kamis (5/12/2024).

Kedua, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi yang signifikan di sekitar bangjo Ngoresan belakang kampung UNS Solo. Hal ini membuat bermunculanya tempat parkir baru sehingga menghambat pembuatan area antrean stop kendaraan.

“Kami mau buat antrean stop kesulitan. Dulu sempat dinyalakan [lampu merah, kuning, hijau] tapi masyarakat sendiri komplain, saat dinyalakan membuat macet dan menghambat perekonomian mereka. Sehingga kami putuskan hanya menyalakan flashing [lampu kuning],” imbuh dia.

Meski bangjo Ngoresan tidak lagi diaktifkan secara normal, Ari berharap para pengguna jalan tetap menjaga perilaku berkendara di jalan dengan baik dan menggunakan perlengkapan wajib keselamatan.

Sentimen: neutral (0%)