Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada 2020, Pilkada Serentak
Kab/Kota: Boyolali
Kasus: covid-19
Partisipasi Pemilih di Pilkada Boyolali Kalah dari 2020 saat Lawan Kotak Kosong
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, BOYOLALI – KPU Boyolali mencatat tingkat partisipasi pemilih dalam Pilbup dan Pilgub tahun 2024 mencapai angka 85%.
Kecamatan yang memiliki tingkat partisipasi tertinggi adalah Kecamatan Selo.
Angka 85% di Pilkada 2024 ini masih kalah dari Pilkada 2020 di Boyolali yang saat itu melawan kotak kosong.
Ketua KPU Boyolali, Maya Yudayanti, menyampaikan partisipasi pemilih untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur (Pilgub) mencapai 85,37% dan pemilihan bupati-wakil bupati (Pilbup) yaitu 85,32%.
“Kalau dibandingkan Pilpres [Pemilihan Presiden] kemarin hampir sama ya, 84%-85%. Angka partisipasi pemilih saat Pilkada 85% itu sudah baik, tapi menurun dibandingkan dengan Pilkada 2020 yang partisipasinya mencapai 89%,” kata dia saat dijumpai di kantornya, Kamis (5/12/2024).
Ia mengatakan sebenarnya menargetkan tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 sama dengan 2020.
Terlebih saat itu melawan kotak kosong, bahkan Maya mengatakan banyak yang pesimistis dengan perolehan suara saat itu.
Namun kali ini tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 menurun walaupun menurutnya angka 85% termasuk tinggi.
Maya menjelaskan kemungkinan penyebab angka turunnya partisipasi pemilih karena Pilkada 2020 digelar saat Covid-19, sehingga banyak orang yang bekerja bahkan kuliah dari rumah.
Sedangkan pada 2024 di situasi pasca-Covid-19 membuat mereka kembali ke tanah perantauan.
Maya menyebut formulir C pemberitahuan atau undangan yang tidak terdistribusi karena pemilih tidak berada di rumah.
Selanjutnya, jumlah partisipasi masyarakat dalam Pilkada tertinggi baik Pilgub dan Pilgub ada di Kecamatan Selo yaitu 91,86%. Lalu, peringkat kedua ada Kecamatan Cepogo dengan 91,01% dan 91%.
Di peringkat ketiga ada Kecamatan Gladagsari dengan perolehan suara 90.73%.
Peringkat keempat Pilgub dengan 89,84% dari Ampel dan Pilbup dari Sawit dengan 89,81%. Lalu, peringkat kelima Pilgub ada Sawit dengan 89,81% dan Pilbup di Ampel dengan 89,78%.
Kemudian, peringkat keenam ada Kecamatan Teras dengan tingkat partisipasi 89,73%.
Peringkat ketujuh ada Kecamatan Musuk dengan 89,56%. Peringkat kedelapan Pilgub ada Mojosongo dengan 88,95%, Pilbup peringkat delapan yaitu Kecamatan Banyudono 88,83%.
Selanjutnya, peringkat sembilan untuk Pilgub yaitu Banyudono dengan 88,84% dan Pilbup yaitu Mojosongo dengan 88,42%. Peringkat sepuluh ada Kecamatan Boyolali baik di Pilgub dan Pilbup dengan 88,26%-88,23%.
Kemudian peringkat sebelas yaitu Kecamatan Tamansari dengan tingkat partisipasi 87,33%. Peringkat ke-12 ada Kecamatan Ngemplak dengan tingkat partisipasi 86,71%.
Peringkat 13 ada Kecamatan Nogosari dengan 86,28%. Peringkat 14 ada Kecamatan Sambi dengan 85,30%. Peringkat ke-15 ada Kecamatan Simo dengan perolehan 84,13%-84,12%.
Peringkat 16 ada Karanggede dengan 80,60%, lalu peringkat 17 ada Kecamatan Andongan tingkat partisipasi 78,57%-78,53%. Selanjutnya, peringkat 18 ada Kecamatan Wonosamodro dengan tingkat partisipasi pemilih 78,19%.
Peringkat 19 ada Kecamatan Klego dengan 77,75% dan 77,65%. Lalu peringkat 20 ada Kecamatan Kemusu dengan 76,92%.
Peringkat 21 ada Kecamatan Juwangi dengan 76,68% dan 76,67%. Tingkat partisipasi masyarakat terendah dalam Pilkada Boyolali terendah berada di Kecamatan Wonosegoro dengan 74,98%.
“Sekarang bergeser tingkat partisipasi ke daerah dataran tinggi, mungkin karena posisinya mereka ada di rumah. Mungkin yang di kota banyak merantau, apalagi di utara untuk C pemberitahuan banyak yang tidak terdistribusi artinya pemilih tidak bisa ditemui karena mereka tidak ada di tempat,” kata dia.
Seperti diketahui, pada Pilkada 2020 silam M Said Hidayat-Wahyu Irawan yang diusung PDIP (35 kursi di DPRD Boyolali) melawan kotak kosong.
PDIP didukung Partai Golkar (4 kursi), PKB (2 kursi), Gerindra (1 kursi), dan ditambah dua parpol di luar legislatif, NasDem dan PPP.
Hanya satu partai yang tidak mendukung jagoan PDIP itu, yakni PKS yang memiliki 3 kursi.
M Said Hidayat kala itu adalah Wakil Bupati petahana Boyolali sedangkan Wahyu Irawan seorang pengusaha dan mantan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Ampera Boyolali.
Pada Pilkada yang digelar 9 Desember 2020 itu, M. Said Hidayat-Wahyu Irawan ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih.
Mereka memperoleh suara sah sebanyak 666.956 suara atau sebesar 95,60 persen dari jumlah seluruh suara sah sebanyak 697.675 suara.
Sentimen: neutral (0%)