Sentimen
Undefined (0%)
4 Des 2024 : 19.22
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Wonogiri

Tokoh Terkait

Kisah Pencarian Luweng yang Hilang di Wonogiri

4 Des 2024 : 19.22 Views 18

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Kisah Pencarian Luweng yang Hilang di Wonogiri

Esposin, WONOGIRI -- Pencarian luweng untuk mencegah banjir di Wonogiri, Jawa Tengah, merupakan kegiatan baru bagi sukarelawan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri selalu memantau secara intensif kondisi mulut luweng di sejumlah wilayah saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi.

Kendati demikian, mulut luweng bisa saja menghilang akibat tersumbat sampah pertanian dan sampah rumah tangga.

Fungsi Luweng di Wonogiri 

Tahukah Anda jika luweng menjadi sesuatu yang sangat penting bagi warga Wonogiri selatan saat musim hujan tiba? 

Sebagai wilayah yang sebagian besar membentang di area pegunungan karst, luweng menjadi andalan bagi masyarakat untuk menanggulangi banjir. 

Luweng merupakan sumur di dalam gua, khususnya pegunungan berkapur. Dalam ilmu geomorfologi, luweng merupakan bentang lahan di wilayah bukit karst.

Pada prinsipnya luweng merupakan saluran pembuangan air yang tercipta secara alami. Ketika luweng tersumbat, maka aliran air tertahan sehingga tidak bisa mengalir lancar, bahkan menggenangi kawasan sekitarnya.

BPBD Wonogiri menyebut ada ratusan luweng di wilayah Wonogiri bagian selatan. Tepatnya di Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko, Giriwoyo, dan Giritontro.

Luweng berfungsi sebagai penampung air yang terbentuk secara alami, sehingga sangat perlu dilestarikan untuk menanggulangi bencana banjir.

Tetapi akibat ketidaktahuan masyarakat, lubang tadah air ke jalur perut Bumi ini sering kali beralih fungsi sebagai tempat sampah. Alhasil, pihak BPBD Wonogiri begitu giat melakukan patroli luweng, apalagi di musim penghujan.

"Luweng ini berfungsi menjadi semacam drainase alami terutama di kawasan karst. Jadi keberadaannya sangat vital. Kalau tersumbat maka air tidak bisa mengalir bisa memicu banjir," jelas Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Heryanto, saat dihubungi Espos, Rabu (3/3/2021).

Jika tempat resapan air alami ini tersumbat, maka wilayah perbukitan yang biasanya aman bisa saja tergenang banjir. Mulut luweng harus bersih dari segala sumbatan seperti sampah, daun dan ranting kering, batu, maupun tanah.

Terkadang, akibat curah hujan yang tinggi, mulut luweng di Wonogiri bisa saja menghilang secara tiba-tiba. Hal ini biasanya terjadi karena luweng tertutup sampah. 

Ada dua ciri utama yang di dalam tanah terdapat luweng, yakni adanya tumpukan bebatuan dan tanah hitam bercampur sampah.

Ciri-ciri itu sudah terbukti selama bertahun-tahun. Saat sejumlah sukarelawan mencari luweng di Dusun Joho Kidul, Desa Joho dan Dusun Pakem, Desa Sumberagung, Kecamatan Pracimantoro, di lokasi ada tumpukan batu dan tanah hitam. Setelah dilakukan penggalian di lokasi tersebut, ada akhirnya mulut luweng ditemukan.

 

 

Sentimen: neutral (0%)