Esposin, SEMARANG – Fakta-fakta baru kembali terungkap dalam kasus tewasnya seorang siswa SMKN 4 Semarang, GRO, 17, yang ditembak oleh anggota polisi karena diduga terlibat tawuran pada Minggu (24/11/2024) dini hari. Terbaru, pelaku, yakni Aipda Robig Zainudin, ternyata lolos tes kepemilikan senjata atau pistol.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol. Artanto, mengatakan anggota harus mengikuti berbagai prosedur untuk mendapat izin kepemilikan senjata. Yakni mulai dari tes personal hingga tes lingkungan.

““Melalui permohonan yang bersangkutan, test psikologi, pelatihan menembak, pemeriksaan lingkungan sekitar, lingkungan kerja, banyaklah prosedurnya. Tiap tes juga ada nilai yang harus dipenuhi,” terang Kombes Pol. Artanto di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024).

Pada prinsipnya, lanjut Kabidhumas, anggota yang memiliki senjata tentunya telah melewati prosedur-prosedur tersebut, termasuk Aipda Robig Zainudin, pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang hingga tewas. Adapun pistol yang dimiliki Aipda Robig Zainudin berjenis CDP berisi enam butir peluru.

“[Bukti lolos tes] miliki senjata api. Semua anggota yang punya senjata api, memiliki kemampuan itu, dan perlu lakukan update pelatihan agar terampil,” sambungnya.

Kendati demikian, sampai saat ini, status Aipda Robig Zainudin masih terperiksa atau belum naik tersangka.

Sebab, penyidik hingga siang ini masih terus berproses untuk mencocokkan peristiwa sebenarnya dengan sejumlah bukti-bukti yang telah dikantongi.

“Sidang etik secepatnya akan dilaksanakan. Ini kita tunggu hasilnya seperti apa. Konsekuensinya ada penurunan pangkat-gaji, penundaan sekolah, mutasi, demosi, dan terberat PTDH [pemberhentian tidak secara hormat], hasilnya apa tunggu saja,” pintanya.