Esposin, KLATEN – Pembangunan fasilitas dan atraksi destinasi wisata di Deles Indah, Klaten, Jawa Tengah tahun ini rampung. 

Ditargetkan kawasan itu mulai dibuka pada pertengahan Desember.

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengungkapkan proyek fisik yang digulirkan 2024 sudah rampung 100 persen. 

“Saat ini tinggal pembersihan puing-puing,” kata Nugroho saat dihubungi Espos, Rabu (4/12/2024).

Terkait fasilitas yang dibangun di Deles Indah, Nugroho menjelaskan ada pembangunan gedung tourism information center (TIC), masjid, 10 kios kuliner, 10 kios cenderamata, taman serta gardu pandang. 

Disinggung rencana pembukaan fasilitas baru itu, Nugroho menargetkan mulai dibuka pada Selasa (17/12/2024).

Sebelumnya, Pemkab mengusulkan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk penataan kawasan Deles Indah. 

Usulan itu disetujui pemerintah pusat dengan menggelontorkan dana alokasi khusus (DAK) dengan nilai lebih dari Rp5 miliar.

Pembangunan fasilitas itu dilakukan di lahan aset Pemkab Klaten di kawasan lereng Gunung Merapi, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Lokasinya berdekatan dengan Pesanggrahan Paku Buwana (PB) X.

Di sisi lain, kawasan yang ditata Pemkab mulai didatangi pengunjung meski belum rampung sepenuhnya. 

Mereka berdatangan lantaran penasaran dengan kondisi Deles Indah saat ini. 

“Sabtu-Minggu banyak yang datang khususnya warga yang penasaran. Hanya warga sekitar. Kalau dari luar daerah beberapa saja setelah melihat postingan di media sosial Tiktok dan Instagram,” kata Sekretaris Desa Sidorejo, Achmad Sulistyo.

Achmad mengungkapkan warga sekitar menaruh harapan besar terkait pembangunan di Deles Indah. 

Hal itu terlihat dari tingginya antusias warga yang berdatangan mengunjungi tempat tersebut meski belum rampung sepenuhnya.

Achmad berharap pembangunan itu mendongkrak kegiatan wisata di Deles yang juga mengungkit perekonomian warga setempat. 

Pembangunan itu juga diharapkan bisa mengembalikan ikon wisata kawasan lereng Merapi yang kerap disebut dengan lantai atas Klaten tersebut. 

Deles Indah pernah menjadi destinasi wisata primadona di Klaten yang menyuguhkan panorama alam lereng Merapi pada era 1990-2000.

Dia juga berharap perbaikan jalan menuju Deles Indah bisa terus berlanjut. 

“Deles Indah utamanya bukan pada pembangunan sarpras wisata. Namun jalan utama ke Deles juga sudah halus dan sudah 80 persen selesai. Ini juga hal baik karena aktivitas warga baik dalam kegiatan usaha/jasa wisata atau dalam segi pertanian, peternakan, toko-toko dan usaha lainnya menjadi terbuka dan memiliki peluang. Jadi bukan hanya berdampak pada masyarakat sekitar, namun juga di sepanjang jalan utama Deles Indah. Dengan ramainya pengunjung juga akan banyak membuka peluang usaha bagi masyarakat,” kata Achma