Esposin, SUKOHARJO–Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menanam 100 bibit pohon produktif dan menebar 1.000 benih ikan nila. Hal itu bagian dari upaya konservasi eksosistem air dan mencegah erosi. 

Kegiatan penanaman bibit pohon dan penebaran benih ikan nila dilaksanakan di halaman kantor BBWSBS di wilayah Kartasura, Sukoharjo, Selasa (4/12/2024). Kegiatan itu dihadiri Kepala BBWSBS, Maryadi Utama, perwakilan Pemkot Solo dan Pemkab Sukoharjo, serta komunitas masyarakat peduli sungai. Turut hadir Rektor Universitas Surakarta (Unsa) sekaligus Calon Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani. 

Kepala BBWSBS Maryadi Utama mengatakan kegiatan penanaman bibit pohon dan penebaran benih ikan nila dilaksanakan untuk memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-79. Penanaman bibit pohon dilakukan di dua lokasi, yakni halaman kantor BBWSBS dan Bendungan Gondang. Sementara penebaran benih ikan dilakukan di kolam kantor BBWSBS.

“Bibit pohon yang ditanam bukan sekadar upaya penghijauan melainkan simbol harapan dan investasi masa depan,” kata dia.

Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum menjadi momentum menjaga harmoni antara pembangunan fisik dengan pelestarian lingkungan. Pembangunan infrastruktur yang masif harus diimbangi dengan upaya menjaga konservasi lingkungan. Salah satunya dengan melakukan penanaman bibit pohon dan penebaran benih ikan.

Maryadi mengajak masyarakat untuk membuat biopori untuk menjaga kelestarian sumber daya air serta mengurangi dampak pemanasan global. "Kami melibatkan komunitas masyarakat peduli sungai maupun komunitas peduli lingkungan dalam menjaga konservasi dan pendayagunaan sumber daya air. Gerakan membuat biopori bisa dikembangkan masyarakat untuk melindungi sumber daya air,” ujar dia.

Sementara itu, Rektor Universitas Surakarta (Unsa) sekaligus Calon Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, mengapresiasi upaya menjaga keberlangsungan sumber daya air dengan memasifkan penanaman bibit pohon dan penebaran benih ikan. Upaya itu harus melibatkan masyarakat, terutama yang tinggal di dekat sungai atau bendungan.

“Upaya ini dilakukan dengan merangkul semua pihak. Baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk berbarengan menjaga sumber daya air,” ujar dia.