Sentimen
Undefined (0%)
4 Des 2024 : 06.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Polemik RAPBD 2025 di DPRD Solo Bikin Bakul di Pasar Tradisional Ikut Khawatir

4 Des 2024 : 06.00 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Polemik RAPBD 2025 di DPRD Solo Bikin Bakul di Pasar Tradisional Ikut Khawatir

Esposin, SOLO -- Polemik di DPRD Solo yang berujung gagalnya pembahasan dan pengesahan RAPBD 2025 hingga batas waktu yang ditentukan pemerintah pusat yakni 30 November 2024 membuat kalangan pedagang pasar tradisional di Kota Solo ikut khawatir.

Para pedagang pasar khawatir ketika polemik tersebut berkelanjutan akan berdampak terhadap mereka. Hal itu disampaikan Koordinator Komunitas Paguyuban Pasar Gede (Komppag) Solo, Wiharto. Ia mengaku khawatir sekaligus menyayangkan polemik tersebut bisa terjadi.

“Kita tahu orang-orang di dewan [DPRD Solo] itu bukan orang-orang baru, banyak dari mereka yang sudah berpengalaman. Karena itu, sangat disayangkan hal yang seharusnya sudah terjadwalkan dengan jelas oleh mereka sendiri justru tidak bisa terlaksana sesuai waktunya,” kata Wiharto saat dihubungi Espos, Selasa (3/12/2024) malam.

Lebih lanjut, Wiharto menyampaikan kekhawatirannya tersebut bukan tanpa alasan. Karena, menurut dia, saat ini para pedagang mengalami semacam kelesuan. Di samping itu, sarana dan prasarana di pasar juga membutuhkan perawatan.

“Memang, di Pasar Gede kelesuan tidak terlalu parah. Tapi tetap saja butuh antisipasi agar tidak berkelanjutan. Saat ini, para pedagang membutuhkan semacam dorongan agar bisa berdagang seperti sedia kala,” jelasnya.

Dorongan itu, lanjut Wiharto, bisa berupa penciptaan iklim yang ramah bagi wisatawan sehingga perawatan sarana dan prasarana di Pasar Gede sangat dibutuhkan. Apalagi beberapa bagian atap ada yang bocor, pintu-pintu kios pasar butuh perbaikan, serta saluran drainase yang harus terus dirawat agar tetap lancar mengalir.

“Mungkin itu dianggap sebagai hal kecil, tapi jika perawatan-perawatan itu tidak dilakukan akan berdampak besar ke pedagang sekaligus kenyamanan pengunjung pasar. Sangat disayangkan jika polemik itu nanti berpengaruh terhadap terhambatnya perawatan yang dibutuhkan pasar,” tambahnya.

Wiharto berharap agar polemik terkait pembahasan RAPBD Solo 2024 segera terselesaikan, program pemimpin yang terpilih bisa berjalan, serta pembangunan di Solo dapat terus terlaksana.

“Mohon kepada para anggota dewan agar bekerja menyudahi polemik ini, yang mungkin berdampak ke masyarakat secara umum dan kami pedagang secara khusus. Sehingga pembangunan ke depan bisa berjalan dengan efektif untuk kesejahteraan bersama,” kata dia.

Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Burung Solo (IKAPBS) sekaligus Ketua Bolo Pasar Solo, Suwarjo. Menurut dia, saat ini kondisi pasar tradisional di Solo tidak baik-baik saja.

Banyak kios yang kosong karena ditinggal pedagang yang sudah ditinggal pembeli. Selain itu masih banyak pasar yang butuh perawatan intensif mengingat kerusakan-kerusakan seperti yang terjadi di Pasar Penumping dan beberapa pasar lainnya. 

Suwarjo khawatir jika polemik RAPBD 2025 di DPRD Solo terus berlanjut akan berdampak pada makin buruknya kondisi pasar. “Kami berharap agar polemik RAPBD yang saat ini bergulir segera terselesaikan agar tidak berdampak memperburuk kondisi saat ini,” kata dia.

Sentimen: neutral (0%)