Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Gandeng BI, PMI Solo Gelar Sertifikasi bagi 105 Sukarelawan Tanggap Bencana
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SOLO -- PMI Kota Solo bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo menggelar pelatihan manajemen tanggap darurat bencana dan sertifikasi kompetensi berstandar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi sukarelawan di Kampus Politeknik Akbara Solo, Selasa (3/12/2024).
Sebanyak 105 peserta yang terdiri dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), PMI, sukarelawan Korps Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR), Akbara, dan perwakilan Bank Indonesia Solo mengikuti peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) itu.
CEO PMI Solo sekaligus Plh Ketua PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan kegiatan tersebut mendapat dukungan CSR dari Bank Indonesia Solo. Kegiatan pelatihan dan sertifikasi berlangsung selama tiga hari, Selasa-Kamis (3-5/12/2024).
"Sukarelawan ini jadi saluran berkat komitmen dan ikhlas tapi harus dibekali kemampuan terukur. Lewat kegiatan ini mereka bisa memiliki sertifikat di bidangnya masing-masing," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Espos, Selasa.
Menurut dia, Indonesia masuk ke dalam ring of fire di mana bencana bisa terjadi kapan saja, mulai dari bencana ringan hingga bencana luar biasa. Untuk itu, PMI Solo berharap pelatihan dan sertifikasi bersama Bank Indonesia dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan.
"Semakin banyak orang tesertifikasi dan punya kemampuan kerelawanan tentunya keadaan apa pun yang terjadi di Indonesia dapat dengan cepat dan tanggap dengan pelayanan yang sempurna saat terjadi bencana," kata Martono.
Sumartono berharap institusi-institusi perbankan di Solo baik yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) maupun tidak, dapat memiliki kepedulian yang sama untuk ikut serta dalam pelatihan manajemen tanggap darurat bencana dan sertifikasi kompetensi.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Aries Purnomohadi, menambahkan kegiatan ini merupakan upaya Bank Indonesia dalam menghadapi risiko-risiko kebencanaan di Indonesia. Dia berharap upaya kuratif akan efektif dalam memulihkan perekonomian di suatu daerah yang terdampak bencana.
"Harapan kami peserta pasca-pelatihan [sukarelawan] memiliki keterampilan yang mumpuni dan semakin profesional. Semakin bisa memberikan kontribusi dan partisipasi aktif kepada masyarakat. Tidak hanya di Solo tapi lebih luas," jelas dia.
Menurut dia, kerja sama antara PMI Solo dan Bank Indonesia bisa menumbuhkan kepedulian serupa bagi PMI di wilayah lain di Indonesia. Upaya itu mewujudkan SDM yang andal dalam tanggap darurat kebencanaan dapat tercapai.
"Kegiatan pengembangan ke depan sangat dimungkinkan dilakukan dan semoga ini bukan yang terakhir. Kita akan melihat lagi upaya pengembangan ke depan, misal perlu seminar kesehatan atau yang lain kami akan juga berkolaborasi dengan PMI Solo," ujar dia.
Sentimen: neutral (0%)