Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Klaten, Semarang, Sukoharjo
Kasus: kecelakaan
Dibiayai APBD Rp200 J, Palang Pintu Perlintasan KA di Boto Klaten Dioperasikan
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Dibiayai APBD Rp200 J, Palang Pintu Perlintasan KA di Boto Klaten Dioperasikan](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241203160200-perlintasan-ka-boto.jpg?quality=60)
Esposin, KLATEN – Perlintasan sebidang kereta api (KA) di jalan lingkar timur Delanggu, Klaten, Jawa Tengah yang sebelumnya tak berpalang pintu kini resmi dilengkapi dengan alat pengaman perjalanan tersebut.
Pembuatan pintu perlintasan menggunakan dana APBD Klaten senilai Rp200 juta.
Pintu di perlintasan sebidang yang berada di Desa Boto, Kecamatan Wonosari tersebut terpasang di kedua sisi.
Ada pos penjaga pintu perlintasan dilengkapi dengan alat komunikasi yang terhubung dengan stasiun.
Selain itu, ada penjaga perlintasan sebidang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, mengungkapkan palang pintu perlintasan di Boto rampung dibangun pekan lalu.
Pengoperasian palang dilakukan setelah ada penyerahan proyek dari rekanan serta peresmian.
Dimungkinkan, pengoperasian dilakukan mulai Desember 2024 atau awal Januari 2024.
Supriyono memastikan pintu perlintasan itu dijaga selama 24 jam.
Sekitar tiga petugas jaga disiapkan di pintu perlintasan tersebut. Penambahan fasilitas palang pintu perlintasan itu didanai dari APBD Klaten.
“Untuk penambahan fasilitas palang pintu perlintasan alokasi anggarannya sekitar Rp200 juta,” kata Supriyono saat ditemui di pintu perlintasan sebidang di Desa Boto, Selasa (3/12/2024).
Supriyono menjelaskan penambahan fasilitas palang pintu perlintasan dilakukan setelah ada izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Dia mengungkapkan penambahan fasilitas tersebut sudah direncanakan lama seiring rencana perbaikan ruas jalan lingkar timur Delanggu yang juga dilakukan tahun ini.
“Iya, penambahan ini harus tetap izin dari kementerian,” ungkap Supriyono.
Salah satu penjaga palang pintu perlintasan di Desa Boto, Sunar, 59, menjelaskan kendaraan yang melintas di palang pintu itu cukup padat.
Kondisi itu terutama saat pagi bersamaan dengan jam berangkat sekolah maupun bekerja.
Pasca kecelakaan maut mobil tertabrak KA di perlintasan itu pada Mei lalu, warga berinisiatif membuat palang pintu sendiri.
Palang modifikasi itu dibuat menggunakan peralatan seadanya.
Namun, palang bikinan warga cukup kreatif menggunakan peralatan seperti bekas pelek sepeda serta kayu.
Palang pintu bercat merah-putih terpasang di kedua sisi. Kedua palang pintu itu terhubung kawat terpasang di bawah rel.
Ketika mesin pengungkit palang ditarik, kedua palang turun bersamaan.
“Idenya kami bersama-sama. Ya setelah kejadian itu ada palang ini. Harapan kami palang yang ini [buatan] warga tidak dilepas. Kalau nanti ada masalah di palang pintu perlintasan [yang resmi], ini bisa dioperasikan,” kata salah satu warga, Srihono.
Kecelakaan maut pernah terjadi di perlintasan sebidang itu sebelum dilengkapi palang pintu perlintasan.
Sebuah mobil tertabrak KA, Rabu (1/7/2024), mengakibatkan seorang perempuan berinisial, H, 47, warga Kabupaten Sukoharjo meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara sopir mobil berinisial RAP, 34, warga Semarang meninggal dunia di rumah sakit.
Sentimen: neutral (0%)