Sentimen
Undefined (0%)
3 Des 2024 : 15.00
Informasi Tambahan

Agama: Katolik, Kristen

Kab/Kota: Samarinda

Tokoh Terkait

Rencana Kelanjutan Pembangunan IKN di 2025: Gereja Basilika dan Terowongan Satwa

3 Des 2024 : 15.00 Views 29

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Rencana Kelanjutan Pembangunan IKN di 2025: Gereja Basilika dan Terowongan Satwa

Esposin, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan gereja basilika akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. "Nanti ada gereja basilika di IKN," ujar Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Saat ini, lanjutnya, proyek pembangunan basilika di IKN tersebut sedang menunggu pengumuman pemenang lelang.

"Tinggal nanti menunggu pengumuman pemenang (lelang)," kata Diana, dilansir Antara.

Sebagai informasi, Kementerian Agama RI menerangkan bahwa Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius yang pertama di Indonesia siap dibangun di Ibu Kota Nusantara.

Pembangunan basilika merupakan kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Otorita Ibu Kota Nusantara.

Basilika Santo Fransiskus Xaverius diharapkan menjadi landmark penting dan simbol kerukunan umat beragama di negara ini.

Pemilihan Santo Fransiskus Xaverius sebagai santo pelindung basilika memiliki makna penting. Sebagai misionaris yang membawa agama Kristen ke Asia, termasuk Indonesia, Santo Fransiskus Xaverius dipandang sebagai sosok pemersatu.

Uskup Agung Samarinda Monsegneur (Mgr) Yustinus Harjosusanto menjelaskan bahwa basilika adalah jenis gereja khusus yang memerlukan persetujuan Paus.

Yustinus menambahkan, lokasi basilika di jantung ibu kota baru juga bersifat simbolis. Dengan menempatkan basilika di Nusantara, mengirimkan pesan persatuan dan keragaman.

Desain basilika bersifat megah dan kaya makna. Ini mencakup fitur-fitur yang mencerminkan budaya dan sejarah lokal, serta elemen-elemen yang unik untuk arsitektur Katolik.

Yustinus memaparkan, pembangunan Basilika Santo Fransiskus Xaverius di zona rumah ibadah wilayah IKN, bukan hanya merupakan suatu usaha keagamaan. Ini juga merupakan peristiwa budaya dan sejarah yang penting. Basilika ini diharapkan menjadi tempat ziarah populer bagi umat Katolik dari seluruh Indonesia dan dunia.

Dia menjabarkan koeksistensi dari berbagai tempat ibadah, termasuk masjid, gereja, dan pura, merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap toleransi dan kerukunan beragama.

Terowongan Perlintasan Satwa

Selain gereja basilika, ada pula pembangunan terowongan/perlintasan satwa yang berada di Jalan Tol Akses Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 2B Segmen Kariangu-Simpang Tempadung di Kalimantan Timur. Pembangunan sejalan dengan prinsip pembangunan infrastruktur IKN yang ramah lingkungan dan keberlanjutan.

Diana mengatakan bahwa dalam pembangunan infrastruktur Jalan Tol Akses IKN tetap memperhatikan lingkungan dan menjamin keberlangsungan hidup satwa liar di Kalimantan Timur.

"Ini bagus sebagai upaya pelestarian dan menjaga ekosistem yang berkelanjutan. Saya mau tekankan keamanannya ya, bahan jembatannya," katanya di Jakarta, Selasa.

Perlintasan satwa pada Tol Akses IKN berbahan baku Corrugated Steel Plate atau pelat baja yang memiliki bentuk bergelombang. Terdapat 4 titik terowongan perlintasan satwa di sepanjang Tol Akses IKN untuk pergerakan hewan liar seperti beruang madu.

Terowongan perlintasan dibangun dengan bentang panjang 80,77 meter, lebar 25,12 meter dan tinggi 12,74 meter agar menyerupai habitat aslinya.

Pembangunan Jalan Tol Akses IKN saat ini sudah berjalan terdapat tiga seksi utama, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.

Selain itu, terdapat pula pembangunan Jembatan Dirgahayu yang berada di Tol IKN Seksi 5A. Secara filosofi, desain Jembatan Dirgahayu menggambarkan tujuan Kemerdekaan Indonesia, salah satunya memajukan kesejahteraan umum.

Jembatan Dirgahayu memiliki panjang 340 meter terdiri dari bentang utama 260 meter dan bentang pendekat masing-masing sisi 40 meter.

Struktur jembatan berupa box baja degan beton bertulang dan girder deck box girder prategang. Ditargetkan pembangunan Jembatan Dirgahayu selesai Desember 2024.

Sentimen: neutral (0%)