Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI
Kab/Kota: Kuala Lumpur, Shanghai
Kasus: zona merah
Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan, IHSG Dibuka Menghijau
Espos.id Jenis Media: Bisnis
Solopos.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (3/12/2024) pagi, bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka menguat 73,30 poin atau 1,04 persen ke posisi 7.120,29. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,79 poin atau 1,52 persen ke posisi 856,60.
"Melihat pergerakan IHSG kemarin, BNI Sekuritas memproyeksikan hari ini IHSG melanjutkan pelemahan," ujar Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas Kevin Juido Hutabarat di Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antaranews.
Dari mancanegara, pada Senin (2/11/2024) pagi waktu Amerika Serikat (AS), data terbaru menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS membaik pada November 2024, meskipun masih dalam fase kontraksi.
Data ini dirilis menjelang laporan pekerjaan November 2024 yang dijadwalkan pada Jumat (6/12) mendatang.
Dari regional Asia, selama akhir pekan, China merilis pembacaan Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur mencapai 50,3. Data PMI manufaktur tersebut melebihi ekspektasi sebesar 50,2. Sementara itu, PMI nonmanufaktur China turun ke posisi 50 dari 50,2 pada bulan lalu.
Pada Senin (2/12/2024), Australia mengumumkan penjualan ritel untuk kuartal II- 2024.
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (2/12), yang terjadi di tengah rilis data ekonomi, seperti rilis data dari Jepang, Korea Selatan dan China, serta negara lainnya.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor baru pada awal perdagangan Desember, melanjutkan kenaikan besar di bulan November, indeks S&P 500 naik 0,24 persen dan ditutup pada 6.047,15, indeks Nasdaq Composite naik 0,97 persen dan berakhir di 19.403,95, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,29 persen atau 128,65 poin ditutup di 44.782,00.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 636,37 poin atau 1,65 persen ke level 39.149,39, indeks Shanghai melemah 8,65 poin atau 0,26 persen ke posisi 3.355,33, indeks Kuala Lumpur melemah 3,53 poin atau 0,22 persen ke posisi 1.599,01, dan indeks Straits Times menguat 39,04 poin atau 1,04 persen ke 3.790,39.
Sebelumnya, IHSG pada Senin (2/112/2024) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 67,28 poin atau 0,95 persen ke posisi 7.046,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,97 poin atau 1,51 persen ke posisi 843,81.
“Bursa Asia bergerak di jalur menguat, seiring sikap pelaku pasar yang merespon jalur ekspansi sektor manufaktur China," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin seperti dilansir Antaranews.
Pelaku pasar menanggapi angka PMI manufaktur China untuk November 2024, di mana data survei swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik tumbuh paling tinggi dalam lima bulan di tengah produksi yang kuat dan pesanan baru yang menunjukkan sektor manufaktur naik untuk bulan kedua setelah stimulus pemerintah China sejak akhir September 2024.
Di sisi lain, pelaku pasar juga memiliki harapan PBoC dapat meningkatkan pelonggaran moneternya, termasuk memangkas suku bunga acuannya lebih lanjut dan menyuntikkan lebih banyak stimulus ke pasar, untuk mendukung ekonomi China dan memenuhi target pertumbuhan 2024 sekitar 5 persen.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan inflasi di dalam negeri pada November 2024 secara bulanan mencapai 0,30 persen, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,55 persen dan inti inflasi secara tahunan sebesar 2,26 persen lebih tinggi dari konsensus pasar yaitu sebesar 2,20 persen.
Meskipun inflasi tetap terkendali dalam sasaran target Bank Indonesia (BI) yaitu 2,5 plus minus 1 persen pada 2024, namun pasar berharap kebijakan moneter yang dilakukan oleh BI merupakan sebuah mitigasi dari volatilitas nilai rupiah sehingga ini diharapkan menahan terjadinya aliran modal asing capital outflow dari pasar keuangan dalam negeri.
Di sisi lain, pasar khawatir tekanan inflasi dapat membatasi ruang gerak BI dalam mempertahankan kebijakan moneter yang lebih akomodatif demi menjaga ketahanan ekonomi dalam negeri dari tekanan eksternal.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat dengan sektor energi paling tinggi yaitu 0,39 persen, diikuti oleh sektor teknologi naik sebesar 0,25 persen.
Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen non primer turun paling dalam yaitu minus 2,65 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing-masing minus sebesar 1,43 persen dan minus 1,30 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DKFT, SKLT, GPSO, DMMX, dan BKSW. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, TNCA, MPOW, PYFA dan JTPE.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposid tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sentimen: neutral (0%)