Sentimen
Negatif (92%)
2 Des 2024 : 17.21
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: bandung

Kasus: mayat

Tokoh Terkait

Ratusan Emak-Emak Aksi di Bawaslu Bandung, Soroti Kecurangan Pilkada Bandung 2 Desember 2024

2 Des 2024 : 17.21 Views 19

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Ratusan Emak-Emak Aksi di Bawaslu Bandung, Soroti Kecurangan Pilkada
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Desember 2024

Ratusan Emak-Emak Aksi di Bawaslu Bandung, Soroti Kecurangan Pilkada Tim Redaksi BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi Bersih Jujur dan Adil menggelar aksi unjuk rasa di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (2/12/2024). Dalam demonstrasi tersebut, mereka membentangkan berbagai tulisan yang mengkritik kinerja Bawaslu selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung. Massa aksi juga membawa replika keranda mayat bertuliskan "Matinya Demokrasi di Kabupaten Bandung". Koordinator aksi, Ai Sabariah, yang akrab disapa Awit menyatakan, mereka meminta penyelenggara Pemilu, termasuk Bawaslu, menegakkan nilai-nilai demokrasi di daerah tersebut. Awit menegaskan, selama penyelenggaraan Pilkada 2024 , banyak ditemukan kecurangan Pemilu yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. "Ada tiga poin yang disoroti oleh massa aksi. Pertama, adanya dugaan politik uang yang dilakukan secara terbuka. Kedua, manipulasi data pemilih suara. Ketiga, dugaan keterlibatan aparatur negara," jelasnya. "Kalau mengenai laporan saya kurang tahu, tapi saya yakin Bawaslu melihat dan mendengar di media sosial banyak laporan terkait kecurangan pemilu . Ini jadi pertanyaan, apakah Bawaslu tidak tahu, tidak mau tahu, atau seperti apa?" ungkap Awit saat ditemui di halaman kantor Bawaslu di Soreang, Kabupaten Bandung. Awit juga menekankan agar Bawaslu Kabupaten Bandung merespons setiap laporan terkait kecurangan pemilu yang terjadi dalam Pilkada. "Kami berharap Bawaslu tidak ikut 'bermain' saat kontestasi berlangsung. Setidaknya, jangan mengecewakan kami masyarakat yang murni tanpa amplop," tambah dia. Dalam aksinya, ada 3 tuntutan yang disampaikan ibu-ibu tesebut:  1. Meminta Bawaslu untuk menerima dan menindaklanjuti setiap laporan pelanggaran pemilu yang dilakukan terstruktur, sistematis, dan masif. 2. Mendesak Bawaslu melakukan investigasi terhadap semua kejadian pelanggaran secara transparan dan akuntabel. 3. Menindak tegas dan memberikan sanksi hukum sesuai Undang-Undang terhadap pasangan calon yang melakukan kecurangan pemilu, tanpa pandang bulu. Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana mengatakan, massa aksi meminta Bawaslu menindaklanjuti dugaan kecurangan pemilu. "Kami menindaklanjuti semua laporan dari masyarakat. Jadi berkaitan dengan aspirasi teman-teman aliansi masyarakat peduli Kabupaten Bandung, kami menandatangani," ujarnya setelah melakukan mediasi dengan massa. Kahpiana menyebutkan, apa yang disampaikan massa aksi merupakan dukungan moral kepada Bawaslu. "Kami sangat mengapresiasi teman-teman yang menyampaikan pendapat atau aspirasinya. Yang penting tertib, lancar, dan tidak menimbulkan gejolak apapun," pungkasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (92.8%)