Esposin, SOLO - Jumlah investor pasar modal di Soloraya terus meningkat. Berdasarkan data posisi September 2024, perkembangan jumlah investor tersebut meningkat 6.707 single investor identification (SID) atau 1,41% secara bulanan atau month on month (mom). 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mencatat data posisi September 2024, perkembangan jumlah investor pasar modal di wilayah Soloraya mengalami peningkatan 1,41% secara mom, dari 474.215 SID menjadi 480.922 SID.  Sedangkan secara yoy, jumlahnya meningkat sebesar 74.789 SID atau 18,41%, dari 406.133 SID pada bulan September 2023 menjadi 480.922 SID pada bulan September 2024. 

"SID tersebut meliputi SID saham, SID reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE," kata Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, Selasa (28/11/2024). 

Dari sisi transaksi, pada September 2024 tercatat transaksi saham tertinggi dicapai oleh Kota Solo sebesar Rp996,53 miliar. Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Klaten sebesar Rp545,25 miliar pada periode September 2024. 

Pada posisi September 2024 itu, terdapat peningkatan nilai transaksi saham secara mom sebesar Rp391,05 miliar atau 17,69%. Peningkatan itu dari Rp2,21 triliun pada bulan Agustus 2024 menjadi Rp2,60 triliun pada bulan September 2024.

Begitu pula secara yoy, nilai transaksi saham juga mengalami peningkatan sebesar Rp520,00 miliar atau 24,98%, dari Rp2,08 triliun pada September 2023 menjadi Rp2,60 triliun pada September 2024.

Sebelumnya, Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah (Jateng) 2, M. Wira Adibrata, optimistis peningkatan jumlah investor tersebut akan terus terjadi hingga khir tahun ini. 

"Jumlah investor kita naik signifikan dan sudah memenuhi target pada November. Kami sangat optimistis jumlah tersebut masih bisa meningkat hingga Desember nanti," kata dia, pada pertengahan bulan lalu.