Sentimen
Negatif (61%)
2 Des 2024 : 09.47
Tokoh Terkait

Kemenpora Usul Remaja Korban Judi Online Direhabilitasi, Bukan Dipidana - Page 3

2 Des 2024 : 09.47 Views 14

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Kemenpora Usul Remaja Korban Judi Online Direhabilitasi, Bukan Dipidana - Page 3

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni'am Sholeh mengusulkan remaja yang menjadi korban judi online (judol) harus direhabilitasi, bukan dihukum secara pidana.

"Mereka ini merupakan korban dari sistem yang belum cukup protektif. Jadi, penanganan yang utama adalah direhabilitasi, jangan menggunakan pendekatan punitif," kata Asrorun di Jakarta, Senin (2/12/2024).

Untuk diketahui, hingga 19 November 2024, sebanyak 8,8 juta orang Indonesia telah menjadi korban judi online. Mereka di antaranya 960.000 orang merupakan pelajar dan mahasiswa.

Menurut dia, banyaknya korban judi online karena ketidakpahaman. "Sering kali bermula dari iseng-iseng hingga akhirnya terjebak di jalan yang sesat. Hal ini terjadi karena kurangnya literasi digital dan kesempatan kerja yang terbatas," katanya yang dikutip dari Antara.

Asrorun mencontohkan kasus Fajri, pemuda berusia 23 tahun di Sumatera Barat (Sumbar). Fajri yang semula menganggur, tergiur tawaran menjadi admin judi online internasional.

"Dari admin, dia akhirnya menjadi pengembang situs judi online dengan penghasilan hingga Rp200 juta per bulan," ungkapnya.

Kemenpora, kata dia, tak tinggal diam melihat remaja Indonesia dibuai dengan mimpi palsu yang disodorkan para bandar.

Asrorun mengatakan Kemenpora telah membuat banyak kegiatan yang mendorong kreativitas anak muda agar energi mereka tidak tersalurkan ke jalan yang salah.

Pertama, kata dia, melalui digipreneur, yakni mengembangkan potensi entrepreneurship atau kewirausahaan berbasis digital. Kemudian, setiap Jumat ada Ngoprek Digital, anak-anak muda tiap Jumat berkumpul di Gedung Kemenpora untuk mengembangkan kreatifitas dan potensi digitalnya.

"Jadi content creator, YouTuber dan profesi lain yang basisnya digital. Dari awalnya santai, sekarang bisa duduk di pantai sambil mendatangkan nilai ekonomi," ujar Asrorun.

Sentimen: negatif (61.5%)