Esposin, BOYOLALI -- Objek wisata Umbul Tirto Mulyo yang berlokasi di depan Kantor Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, cukup ramai pengunjung pada Sabtu (30/11/2024) pagi. Sekitar 30 orang asyik mandi di pemandian yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kemasan itu.

Umbul Tirto Mulyo dikelilingi pagar kayu khas Jawa sekaligus bata warna merah yang menambah kesan tradisional. Terdapat dua pilihan kolam untuk para pengunjung. Kolam pertama langsung terlihat dari pintu masuk. Terlihat alas kolam masih berupa batuan dan tanah alami dengan kedalaman 1,5 meter-2 meter.

Kolam kedua di sisi barat dengan kedalaman sekitar 75 sentimeter dengan area sekeliling sudah dikeramik. Namun, keduanya sama-sama menggunakan air alami tanpa kaporit. Salah satu pengunjung asal Banyudono, Edy Siswanto, 58, mengaku bisa lebih dari lima kali dalam sebulan pergi ke Umbul Tirto Mulyo.

“Airnya segar untuk berenang. Saya memang suka pergi ke kolam renang yang airnya alami seperti ini. Seperti di Pengging juga, segar. Suasananya di sini dengan gaya campuran kayu dan bata seperti di pemandian raja Jawa,” terangnya saat berbincang dengan Espos di lokasi.

Edy mengatakan biasanya ia datang sendiri saat pagi dengan tujuan terapi kesehatan. Namun, ia akan datang agak siang ketika pergi ke Umbul Tirto Mulyo bersama teman atau keluarga. Setelah berenang, ia mengajak mereka mencari makan di area sekitar.

Sama dengan pengunjung lain asal Kartasura, Annisa Willutami, 20. Annisa mengatakan menghabiskan akhir pekan di Umbul Tirto Mulyo untuk berenang karena menyukai air yang segar. “Tempatnya di sini airnya segar, terus tempatnya juga fotogenik. Selain faktor air, tentu anak-anak muda suka tempat yang seperti ini, kalau di foto bagus,” kata dia.

Ia mengaku tak sering datang ke Umbul Tirtomulyo karena kesibukannya berkuliah, akan tetapi ketika suntuk dan ingin berenang, ia akan datang ke umbul air segar, salah satunya Tirto Mulyo.

Dewa Emas

Sementara itu, pengurus Bumdes Kemasan Dewa Emas, Muhammad Khairul Rais, menyampaikan Umbul Tirto Mulyo menjadi salah satu usaha yang dikelola Desa Wisata Kemasan atau Dewa Emas.

Umbul tersebut adalah peninggalan dari Sri Susuhunan Paku Buwono X dan masih terawat sampai sekarang. Rais mengatakan untuk masuk ke sana, pengunjung cukup merogoh kocek Rp5.000 per orang. “Pada 2021 kami sempat mendapatkan bankeu Rp100 juta, kami gunakan rehabilitasi Umbul Tirto Mulyo,” kata dia.

Renovasi tersebut untuk mempercantik umbul agar lebih terawat dengan ornamen-ornamen yang bisa digunakan untuk berfoto seperti pendapa. Ia menjelaskan salah satu unit yang dikelola Bumdes Kemasan adalah Dewa Emas atau Desa Wisata Kemasan. “Dewa Emas sudah ada sejak April 2014, diakuisisi Bumdes pada 2016,” kata dia.

Ia menjelaskan ada beberapa usaha Bumdes mulai dari restoran, area outbond, hingga kolam renang. Kolam renang juga tak sebatas di Umbul Tirto Mulyo tapi juga di area Dewa Emas ada beberapa pilihan kolam dengan air segar asli mulai dari Rp3.000 per orang.

“Ada juga tempat makan ramah di kantong keluarga, dari soto mulai Rp3.000 hingga menu ikan mulai dari Rp15.000 per porsi,” kata dia. Untuk outbound, ia mengatakan pengunjung biasanya dari kalangan PAUD sampai SMP.

Mereka bisa diajak untuk bermain air hingga datang ke rumah warga untuk mendapatkan informasi berbagai usaha mikro kecil dan menengah yang ada seperti pembuatan kerupuk kangkung.

Ia mengatakan pada 2024 ini Bumdes Kemasan mendapatkan bantuan Rp500 juta untuk Dewa Emas. Uang tersebut digunakan untuk pembangunan gazebo, perluasan pendopo, dan hal lain. “Omzet dari Dewa Emas sekitar Rp70 juta per bulan. Kalau pengunjung sekitar 10.000 orang per tahun,” kata dia.