Sentimen
Undefined (0%)
1 Des 2024 : 15.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilandak

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Ade Ary Syam

Ade Ary Syam

AKP Nurma Dewi

AKP Nurma Dewi

Kombes Ade Ary Syam Indradi

Kombes Ade Ary Syam Indradi

Remaja di Cilandak Diduga Membunuh Ayah dan Nenek, Begini Keprihatinan KPAI

1 Des 2024 : 15.05 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Remaja di Cilandak Diduga Membunuh Ayah dan Nenek, Begini Keprihatinan KPAI

Esposin, JAKARTA — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan  keprihatinan yang mendalam terkait kasus pidana di Cilandak yang disangka dilakukan anak. 

Komisioner KPAI, Dian Sasmita dalam keterangan tertulis mengatakan, KPAI telah melakukan koordinasi dengan semua pihak dalam kerangka Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) di Polres Jakarta Selatan. 

Dia mengatakan, upaya cepat dan tepat telah dilakukan penyidik Unit PPA dengan melibatkan PK Bapas, APSIFOR, dan Dinas Perlindungan Anak (DPPAPP) DKI Jakarta. 

"Kasus serupa demikian pernah terjadi sebelumnya. Perlu dipahami bersama, tidak semua anak memiliki respons sesuai harapan kita orang dewasa," ujar Dian. 

Dia menjelaskan, kehidupan dan tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi faktor-faktor di luar diri anak. Menurutnya anak tidak mampu mengkreasikan sendiri kehidupannya akan seperti apa. 

"Oleh karena, perilaku-perilaku anak yang melanggar hukum perlu dilihat faktor-faktor risiko anak yang tidak pernah tunggal.

Pengasuhan keluarga dan lingkungan pendidikan memiliki kontribusi besar terhadap kehidupan anak karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di dua lingkungan tersebut," ujar Dian. 

Sehingga, lanjutnya, kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan yang baik dan penuh kasih sayang. Serta lingkungan pendidikan yang bebas kekerasaan dan mendukung pengembangan karakter anak. Ini tugas bersama untuk menciptakan lingkungan anak yang lebih baik. 

"Untuk kasus ini, kita hormati proses hukum yang sedang dilakukan Polres Jakarta Selatan, khususnya Unit PPA," ujar Dian. 

KPAI telah memastikan hak-hak selama proses hukum telah dipenuhi, termasuk hak atas pendampingan hukum dan psikososial. 

"Anak berkonflik hukum adalah bagian dari anak Indonesia, anak kita bersama. Mari kita lindungi identitasnya karena anak anak tersebut masih punya kesempatan kedua untuk menggapai mimpi layaknya remaja-remaja lainnya," ujar Dian. 

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja berinisial MAS, 14, diduga membunuh dengan menusuk ayah, APW, dan neneknya, RM, hingga meninggal dunia. Remaja juga itu diduga juga melukai ibunya, AP, di  perumahan kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) pukul 01.00 WIB.

"Korban perempuan inisial RM, 69, dan laki-laki inisial APW, 40, meninggal dunia, sementara korban inisial AP, 40, mengalami luka berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dilansir Antara.

Ade menyebut, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.

Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.

"Saksi T melihat pelaku. Saat itu, awalnya pelaku terlihat berjalan cepat di taman Blok A Perumahan Bona Indah. Namun, saat dipanggil, pelaku tiba-tiba berlari menuju lampu merah Karang Tengah," ujar Ade.

Melihat pelaku berusaha melarikan diri, saksi AP segera meminta bantuan melalui handy talky (HT) kepada saksi GP dan T.

"Saksi T bersama saksi GP langsung menangkap pelaku. Saat itu, terlihat tangan kanan, tangan kiri, serta pakaian pelaku berlumuran darah," ucap Ade.

Saat ini pihak kepolisian masih menginterogasi MAS untuk mengetahui motif di balik pembunuhan tersebut dan akan melakukan cek urine terhadap remaja tersebut.

"Sementara ini dilakukan cek urine," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, Sabtu.

Nurma menyebut pihaknya masih melakukan pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan untuk terus menggali keterangan dari terduga pelaku. Namun MAS masih terdiam dan belum memberikan keterangan.

Polisi juga masih melakukan pendalaman terhadap motif terduga pelaku MAS.

"Sekarang ini sudah diamankan lagi digali dan dimintai keterangan kenapa, mengapa dan bagaimana kejadian terjadi. Karena memang anaknya masih diam ditanya diam. Untuk motif masih didalami," ujar Nurma.

Sentimen: neutral (0%)