Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Solo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Andika-Hendi Unggul di Kota Solo, Pengamat Politik UNS Solo Sebut Itu Anomali
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Andika-Hendi Unggul di Kota Solo, Pengamat Politik UNS Solo Sebut Itu Anomali](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/11/20241110224322-andika-hendi.jpg?quality=60)
Esposin, SOLO—Pengamat Politik dari Fisip UNS Solo Andre Noevi Rahmanto menyebut unggulnya perolehan suara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi atau Andika-Hendi di Kota Solo adalah anomali politik.
Berdasarkan hitung riil di Kantor Bawaslu Solo hingga Rabu (27/11/2024) malam pukul 22.37 WIB, dengan total suara masuk dari 856 tempat pemungutan suara (TPS) atau 100% TPS di Pilkada Solo 2024, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Andika-Hendi memperoleh 160.881 suara atau 52,82 persen. Sedangkan paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin memperoleh 143.722 atau 47,18 persen.
Dengan begitu Andika-Hendi yang diusung PDIP berhasil menang tipis di Kota Solo dalam pemilihan calon gubernur Jawa Tengah. Ini berkebalikan dengan hasil pemilihan wali kota solo yang dimenangkan oleh pasangan dari KIM Plus yakni Respati-Astrid.
Andre mengatakan hasil Pilgub di Kota Solo yang dimenangi Andika-Hendi menunjukkan anomali politik. Sebab calon wali kota dari PDIP di Kota Solo sendiri tertinggal berdasarkan hitung ril versi Bawaslu Solo.
“Ini menjadi agak sedikit anomali karena angkanya bisa lebih besar dibandingkan dengan Luthfi dan Yasin,” kata dia ketika diwawancarai Espos melalui sambungan telepon, belum lama ini.
Andre melihat anomali kemenangan Andika-Hendi di Solo ini terjadi lantaran orientasi pemilih dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah dan Pemilihan Wali Kota Solo berbeda. Dia mengatakan masyarakat akan merasa lebih dekat dengan Pilwakot ketimbang Pilgub.
Sehingga ini membuat masyarakat Solo akan terpengaruh dengan kedekatan figur calon wali kota sebagai alasan memilih. Sementar di Pilgub Jateng, masyarakat Solo cenderung memilih berdasarkan partai pengusung.
“Artinya bisa saja pemilih yang berbasis PDIP itu dia memilih kepada calon yang diusung PDIP untuk gubernur. Artinya di Solo basis pemilih PDIP tetap memberikan suara sesuai dengan rekomendasi partai yaitu Andika dan Hendi. Itu kan rekomendasi dari DPP [PDIP],” kat adia.
Menurutnya kecenderungan masyarakat Solo sedikit berubah ketika dihadapkan pada Pilwakot. Dia mengatakan pada Pilwakot Solo, figur dan kandidat menjadi faktor penentu.
“Tapi ketika di Solo situasi berubah, mereka tidak mendukung lagi calon yang diusung PDIP, tetapi bisa faktor kandidat,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)