Esposin, SEMARANG -- Pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 di Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (27/11/2024) berlangsung sukses tanpa hambatan signifikan. Namun, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah (KPU Jateng) tetap melakukan evaluasi, terutama terkait keberadaan tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai belum ramah bagi pemilih disabilitas.

Evaluasi ini dilakukan menanggapi temuan dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), yang mencatat ada 22 TPS tidak ramah disabilitas. Lokasi-lokasi ini tersebar di Brebes, Sukoharjo, dan Semarang, yang dinilai menyulitkan pemilih disabilitas untuk menggunakan hak pilihnya.

Dalam laporan resminya, JPPR menyoroti bahwa minimnya aksesibilitas fisik di beberapa TPS mencerminkan kurangnya perencanaan yang inklusif.

“Ketiadaan aksesibilitas fisik di TPS mengindikasikan kurangnya perencanaan yang inklusif. Padahal, akses fisik merupakan elemen dasar yang harus dipenuhi untuk memastikan semua warga negara dapat berpartisipasi,” tulis JPPR dalam keterangannya.

Komitmen KPU Jateng untuk Perbaikan

Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklihparmas) KPU Jateng, Akmaliyah, menyampaikan apresiasi atas masukan dari JPPR dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh.

“Kami akan lakukan evaluasi agar TPS lebih aksesibel. Kami terima kasih juga untuk masukan dari JPPR. Alangkah baiknya masukan itu diberikan juga sebelum hari H [pemungutan suara] agar bisa ditindaklanjuti langsung oleh teman-teman penyelenggara di tingkat desa/kelurahan,” ujar Akmaliyah.

Upaya KPU Jateng Membantu Pemilih Disabilitas

Sebagai upaya mendukung pemilih disabilitas, KPU Jateng sebelumnya telah menyediakan berbagai fasilitas pada Pilkada Serentak 2024. Mengingat jumlah pemilih disabilitas di Jateng mencapai 141.573 orang, KPU memberikan layanan seperti:

• Pendampingan petugas TPS untuk membantu pemilih disabilitas.
• Alat bantu khusus di setiap TPS, seperti template surat suara braille.
• Desain TPS yang ramah disabilitas, termasuk jalur akses yang memadai.

KPU Jateng menegaskan bahwa inklusivitas menjadi salah satu prioritas dalam penyelenggaraan Pilkada. Harapannya, evaluasi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan pemilu di masa mendatang.