Esposin, SEMARANG – Agustina Wilujeng Pramestuti mencatatkan sejarah sebagai calon perempuan pertama yang berpeluang memimpin Kota Semarang. Politikus senior dari PDI Perjuangan ini kini menjadi sorotan, terutama setelah unggul sementara dalam hasil real count Pilkada Kota Semarang 2024.

Berdasarkan data real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Amindudin, yang diusung PDIP, mengantongi 482.532 suara (57,18%) dan unggul atas pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang meraih 361.296 suara (42,82%). Keunggulan ini cukup mengejutkan, mengingat Yoyok-Joko didukung oleh koalisi besar dari sembilan partai, termasuk NasDem, PKS, dan Gerindra.

Harta Kekayaan Agustina Wilujeng: Total Rp9,55 Miliar

Sebagai calon pemimpin kota metropolitan, Agustina Wilujeng juga menjadi perhatian publik terkait kekayaannya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2023 dan diumumkan Maret 2024, total kekayaan Agustina mencapai Rp9,55 miliar.

Rincian Harta Kekayaan Agustina:

• Tanah dan Bangunan: Rp9,8 miliar
• Alat Transportasi dan Mesin: Rp1,177 miliar
• Harta Bergerak Lainnya: Rp192 juta
• Surat Berharga: Rp78,9 juta
• Kas dan Setara Kas: Rp1,29 miliar
• Utang: Rp2,992 miliar

Aset Kendaraan Agustina Wilujeng

Di antara kekayaan tersebut, Agustina memiliki sejumlah kendaraan mewah, antara lain:

Mobil:

• Honda Jazz
• Dua unit Toyota Fortuner
• Mitsubishi Pajero Sport

Sepeda Motor:

• Yamaha Mio
• Dua unit Honda Supra X
• Honda CB Versa
• Yamaha N-Max

Pengalaman Politik yang Kuat

Perempuan kelahiran Semarang, 11 Agustus 1971, ini bukan pendatang baru dalam dunia politik. Sebelum maju sebagai calon wali kota, Agustina telah berkarier panjang di DPR, memegang berbagai posisi strategis. Kombinasi pengalaman politik dan elektabilitas membuatnya menjadi kandidat yang diunggulkan.

Jika resmi terpilih, Agustina Wilujeng Pramestuti tidak hanya akan mencatatkan sejarah sebagai perempuan pertama yang memimpin Kota Semarang, tetapi juga menghadapi tantangan besar untuk memenuhi harapan masyarakat.