Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang, Sragen
Kasus: penembakan
Tokoh Terkait
Makam Siswa SMKN 4 Semarang Dibongkar untuk Keperluan Autopsi
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Makam Siswa SMKN 4 Semarang Dibongkar untuk Keperluan Autopsi](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/11/20241129134941-29persiapan-autopsi.jpg?quality=60)
Esposin, SRAGEN--Proses autopsi dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI)/Dokkes Polda Jawa Tengah (Jateng) terhadap jenazah pelajar SMKN 4 Semarang, GRO, 16, yang menjadi korban dugaan penembakan di Semarang, Minggu (24/11/2024) dinihari. Makam korban dibongkar tim Polda Jateng pada Jumat (29/11/2024) pukul 13.10 WIB.
Dalam proses autopsi makam siswa SMKN 4 Semarang korban penembakan polisi berlangsung tertutup, lokasi autopsi ditutup kain hitam dan terpal. Kemudian pada radius 10 meter dipasang garis polisi. Pada radius itu, para wartawan bisa mengambil gambar atau video. Kemudian pada radius 10 meter berikutnya ada garis polisi lagi untuk warga setempat yang ingin menyaksikan proses autopsi.
Keluarga korban yang hadir simbah, bude dari Semarang, pakde, paman, dan bapak korban, Andi Prabowo. Di mata keluarga, GRO, dikenal sebagai anak yang penurut, pendiam, tidak nakal, dan seterusnya. Selama proses pembongkaran dibantu tim dari Polres Sragen.
Salah satu keluarga Siman, 62, warga Padas RT 001/RW 012, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen Kota, menyampaikan informasi terkait dengan pembongkaran makam diketahui baru Kamis (28/11/2024) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Siman yang merupakan Simbah GRO diberitahu oleh ayahnya GRO yakni Andi Prabowo.
"Makam ini dibongkar demi mendapatkan keadilan. Kami dari keluarga ikhlas kalau makam dibongkar. Dengan langkah itu, supaya kami mengetahui penyebab kematian cucu saya. Soal ditembak atau tidak saya tidak tahu. Makanya makamnya dibongkar supaya mengetahui lukanya dimana dan meninggalnya karena apa?" ujar Siman.
Saat jenazah tiba di rumahnya, Siman hanya bisa melihat wajahnya untuk memastikan bahwa jenazah benar-benar cucunya. Siman tidak bisa melihat kondisi tubuhnya karena jenazah sudah dikafani dan siap untuk dimakamkan. "Jadi belum lihat perutnya. Anaknya itu baik, tidak nakal, penurut. Terakhir pulang ke Sragen itu saat Lebaran lalu, saat liburan sekolah," kata dia.
Kasatreskrim Polres Sragen AKP Isnovim Chodariyanto mewakili Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyampaikan nanti untuk konfirmasi hasil autopsi langsung dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng. "Informasinya Pak Direktur hadir. Kalau tidak bisa sama penyidiknya," jelas dia.
Sentimen: neutral (0%)