Sentimen
Undefined (0%)
28 Nov 2024 : 17.11
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Diponegoro

Kab/Kota: Semarang

Partai Terkait

PDIP Kalah di Pilkada Jateng 2024, Pengamat Undip: Tersapu Ombak Besar

28 Nov 2024 : 17.11 Views 20

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

PDIP Kalah di Pilkada Jateng 2024, Pengamat Undip: Tersapu Ombak Besar

Esposin, SEMARANG – Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, menilai mesin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP berjalan maksimal meskipun dikeroyok oleh 9 gabungan partai politik (parpol) di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024.

Meskipun, hasil perhitungan sementara menempatkan paslon usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ahmad Luthfi-Taj Yasin alias Gus Yasin, unggul dari paslon usungan PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi.

Wahid, sapaan karibnya, menilai meski dikeroyok 9 parpol, perolehan suara di angka 40% dari paslon nomor urut 01 Andika-Hendi di berbagai lembagai survei saat quick count, menandakan basis massa PDIP di 35 kabupaten/kota tetap solid.

Berbeda dengan paslon nomor urut 02, Luthfi-Yasin, yang hanya memperoleh 60% suara dengan dukungan penuh KIM Plus.

“PDIP ini single fighter, secara mesin, kerja bagus. Tapi ibaratnya seperti speedboat, memang cepat, namun ketika ada ombak tinggi-besar tak sanggup. Sedangkan 02, parpolnya banyak, tetapi perolehan suaranya berbeda dengan pileg, jadi tak semuanya berjalan efektif,” kata Wahid kepada Espos, Kamis (28/11/2024).

Wahid juga menilai ada beberapa faktor yang membuat PDIP akhirnya tumbang di Jawa Tengah setelah menjadi jawara atau pemenang Pilkada sejak pada 1998 lalu. Pertama, yakni efek kandidat atau sosok paslon yang ‘Jawani’ sehingga mampu meraup suara dikalangan masyarakat Jateng.

“Pak Luthfi di kandidat cukup unggul dibandingkan Pak Andika. Tetapi 02 ini punya yang absolut, Gus Yasin, yang mampu mewakili persepsi religius agamis, pemilih melihat itu di 02,” nilainya.

Kedua, lanjut Wahid, endorsement dari keluarga besar Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Praboso Subianto untuk paslon 02.

Hal ini membuat hasil ekstabilitas Luthfi-Yasin yang sebelumnya kalah dari Andika-Hendi di beberapa lembaga survei saat masa kampanye, berhasil dikejar ketertinggalannya.

“Posisi Pak Jokowi yang turun langsung kampanye, statement dari video Prabowo benar-benar membangunkan jaringan pendukung di bawahnya,” sambungnya.

Tak hanya itu, imbuh Wahid, faktor jaringan juga berperan dalam perolehan suara di Pilgub Jawa Tengah.

Gus Yasin, menurutnya, lebih unggul terkait jaringan santri di 35 kabupaten/kota dibanding Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi, Umar Wahid Hasyim atau Gus Umar.

“Kiai dan santri, Gus Umar sebenarnya sudah bisa tembus, termasuk beberapa pesantren, tapi tak masif, kalah jaringan dengan Gus Yasin, kuat betul pemilih kalangan muslim-santri,” imbuhnya.

Sentimen: neutral (0%)