Esposin, SUKOHARJO – Separuh lebih tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada 2024 di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dimenangi kotak kosong. Dari jumlah total 12 TPS, kotak kosong unggul dibanding pasangan calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo di delapan TPS di Palur.

Berdasarkan real count Pilkada 2024 resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, menjadi salah satu daerah penyumbang suara terbanyak kotak kosong pada Pilkada Sukoharjo. 

Suara kotak kosong bersaing ketat dengan pasangan Etik-Sapto di 12 TPS. Bahkan, suara kotak kosong mampu mengungguli pasangan Etik-Sapto yang diusung dan didukung 12 partai politik (parpol) parlemen dan parpol nonparlemen. 

Suara kotak kosong unggul di TPS 001, TPS 002, TPS 003, TPS 004, TPS 005, TPS 010, TPS 011, dan TPS 012. Perolehan suara kotak kosong di TPS 001 sebanyak 205 suara, TPS 002 sebanyak 234 suara, TPS 003 sebanyak 225 suara, TPS 004 sebanyak 207 suara, TPS 005 sebanyak 180 suara.

Kemudian, TPS 010 sebanyak 197 suara, TPS 011 sebanyak 190 suara, dan TPS 012 sebanyak 206 suara. Sedangkan, pasangan Etik-Sapto mengunci kemenangan di empat TPS, yakni TPS 006, TPS 007, TPS 008, dan TPS 009.   

Divisi Advokasi Relawan Kotak Kosong Sukoharjo, Andika Dian Prasetyo, mengatakan hasil real count tersebut merupakan murni cerminan suara rakyat Sukoharjo.

Menurutnya, suara kotak kosong unggul di sejumlah TPS khususnya di wilayah Sukoharjo bagian utara seperti Kecamatan Kartasura, Baki, Gatak, Grogol, dan Mojolaban.

“Relawan kotak kosong tidak pernah melakukan kampanye secara masif. Artinya apa, hasil real count itu riil suara rakyat di Sukoharjo,” kata dia, Kamis (28/11/2024).

Menurut Andika, ada beragam alasan masyarakat memilih kotak kosong ketimbang pasangan calon yang diusung koalisi parpol. Calon tunggal membuat masyarakat tak memiliki pilihan tatkala menyalurkan suaranya di bilik suara.

Padahal, substansi pilkada adalah memilih calon kepala daerah terbaik dan memiliki rekam jejak yang mumpuni.

“Sebenarnya, bagi relawan kotak kosong, siapapun yang memenangi pilkada tak ada masalah. Namun, dengan melihat hasil hitung cepat menandakan suara rakyat yang tidak puas dan jenuh dengan sikap parpol cukup banyak. Ini koreksi dan alarm bagi pasangan calon terpilih yang bisa menjadi bagian dari evaluasi kinerja,” ujar dia.

Andika menyampaikan relawan kotak kosong tidak ada beban dalam pelaksanaan hajatan demokrasi terbesar di Kabupaten Jamu. Relawan kotak kosong tidak memiliki infrastruktur jaringan kader maupun logistik.

Hal itu berbeda dibandingkan parpol yang memiliki struktur jaringan kader di setiap desa/kelurahan bahkan hingga tingkat rukun tetangga (RT).

“Kami nothing to lose dalam pilkada. Kami berharap tingginya suara kotak kosong menjadi catatan khusus bagi pasangan calon terpilih,” papar dia.