Sentimen
Undefined (0%)
28 Nov 2024 : 15.00
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Udayana

Kab/Kota: Solo

Pekan Archevent Arsitektur UNS Beri Ruang Ramah bagi Kaum Disabilitas

28 Nov 2024 : 15.00 Views 15

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Pekan Archevent Arsitektur UNS Beri Ruang Ramah bagi Kaum Disabilitas

Esposin, SOLO - Pekan Archevent diselenggarakan kembali dengan mengangkat tema Arsitektur untuk Disablitas melalui Aplikasi Multi-sensory Architecture dengan judul Serasa, pada pada Kamis (14/11/24) hingga Minggu (17/11/24). 
 
Rangkaian kegiatan tahunan mahasiswa Arsitektur UNS tersebut meliputi pameran instalasi seni, penjurian terbuka sayembara arsitektur, workshop, dan seminar yang diadakan bersama dalam satu pekan. 

Kegiatan tersebut menarik perhatian para pengunjung yang berdatangan memenuhi galeri besar dan galeri kecil Taman Budaya Jawa Tengah, Kota Solo. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Archevent 2024 memiliki tujuan untuk memberikan wadah aktivitas yang dapat digunakan dan dinikmati oleh semua kalangan dengan nyaman dan aman. Hal itu terwujud dalam Arsitektur Inklusif yang dapat memberikan ruang bagi semua kalangan tanpa terkecuali. 

Harapannya adalah setiap orang dapat menikmati dan menggunakan fasilitas umum dengan nyaman dan aman apabila kriteria-kriteria dari Arsitektur Inklusif terpenuhi. 

Melalui aplikasi Multi-sensory Architecture pada ruang yang ramah disabilitas diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kepekaan bagi masyarakat sekitar akan pentingnya pemenuhan kebutuhan pada fasilitas umum yang dapat mewadahi semua manusia dan aktivitasnya tanpa terkecuali.

Berdasarkan rilis, ekshibisi Archevent tahun ini mengangkat permasalahan minimnya fasilitas penunjang disabilitas di ruang publik. 

Penjurian terbuka diadakan bagi lima finalis dengan karya sayembara arsitektur terbaik, pada Kamis (14/11/24). Di dalam galeri kecil, Taman Budaya Jawa Tengah, masing-masing finalis mempresentasikan konsep desain sebuah pasar yang inklusif bagi warga disabilitas dengan media maket. 

Pada tahap tersebut para finalis melakukan adu pemahaman dalam mendalami isu disabilitas dan menjawab tantangan-tantangan fisik bangunan dengan suatu konsep desain yang inklusif. 

Hasil karya finalis dikritisi dan dinilai oleh lima dewan juri, yakni Ir. Christie Damayanti, M.M., Gunawan Tanuwidjaja, S.T., M.Sc., Ph.D., IAI., Ar. Joas Wicaksana, IAI, Ofita Purwani, S.T., M.T., Ph.D., dan Ummul Mustaqimah, S.T., M.T. Setelah tahap presentasi, pemenang sayembara desain diumumkan berdasarkan rekapitulasi nilai dari dewan juri. 

Peserta dengan nomor SDC080, perwakilan dari Universitas Udayana yang membawakan karya bertajuk Pasar Loka Karsa berhasil menyabet gelar juara pertama sayembara desain tahun ini.

Workshop 

Selanjutnya pada hari kedua Pekan AE, Jumat (15/11/24) digelar workshop bertajuk Semakna dalam Loka: Ruang Ramah untuk Semua.  

Workshop tersebut menghadirkan Ir. Christie Damayanti, M.M., sebagai narasumber yang berkompeten di bidang arsitektur inklusif. Dia membawakan materi dan sharing pengalaman sebagai seorang arsitek yang juga penyandang disabilitas. Acara dilanjutkan dengan sesi Forum Group Discussion antara peserta dengan perwakilan penyandang disabilitas. 

Pada sesi ini, peserta berkelompok diminta menyelesaikan permasalahan desain ruang publik yang kurang inklusif dengan melakukan penggambaran sederhana menggunakan maket yang telah disiapkan panitia. 

Kemudian, masing-masing kelompok mempresentasikan maket yang dibuat kepada narasumber untuk mendapatkan masukan dan saran perbaikan. 

Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi dari Christie Damayanti yang menyatakan event tersebut mampu membangun motivasi masyarakat dan mahasiswa untuk bisa mendengar, merasakan, dan mulai peduli pada komunitas disabilitas di sekitar. 

Harapannya, ilmu yang didapatkan peserta selama penjurian sayembara dan workshop dapat diaplikasikan dalam proses desain mahasiswa. 

Seminar Volume 2, kelanjutan dari Seminar Volume 1 yang dilaksanakan daring sebelumnya, mengangkat judul Solo Kota Aksesibel untuk Solo Disabilitas? Kegiatan ini dilaksanakan dalam galeri kecil pada Sabtu (16/11/24). Pada kegiatan ini, Bima Pratama Putra membagikan ilmunya di bidang penataan kota inklusif bersama moderator, Ummul Mustaqimah, S.T., M.T. 

Diskusi mengalir dengan pokok pembahasan mengenai tingkat aksesibilitas Kota Solo bagi masyarakat dengan keterbatasan. Sesi tanya jawab bersama komunitas disabilitas yang turut diundang sebagai tamu undangan menyingkap seberapa jauh penataan Kota Solo dari standar ideal kota ramah disabilitas, dapat dilihat dari keberadaan guiding block yang tidak direncanakan secara matang. Selain itu, pemateri juga memberikan studi kasus penerapan tata ruang inklusif di beberapa negara tetangga. 

Secara keseluruhan, kegiatan ini mendapat respon positif dari pemateri, Bima Pratama Putra yang menyatakan bahwa acara ini digarap dengan serius karena menggandeng berbagai komunitas disabilitas yang bersangkutan, ada perwakilan Juru Bahasa Isyarat (JBI), Tim Advokasi Difabel (TAD) Surakarta, dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin). 

Bima berharap acara tersebut bisa menggaet lebih banyak komunitas yang berkaitan dengan social inclusion dan menggaungkannya ke jejaring yang lebih luas.

Sentimen: neutral (0%)