Esposin, SOLO -- Prediksi hasil Pilkada 2024 pada Rabu (27/11/2024) dapat diketahui beberapa jam setelah pencoblosan berakhir. Hasil sementara Pilkada 2024 bisa diketahui dari metode quick count dan exit poll. 

Istilah quick count, exit poll, dan real count sangat populer seusai pemilihan digelar. Ketiga istilah itu menunjukkan angka-angka suara yang diperoleh para calon. 

Sederhananya, quick count dan exit poll adalah prediksi hasil perhitungan suara. Sementara real count merupakan hasil perhitungan suara resmi yang dilakukan dan dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Meskipun menunjukkan hal yang sama, tingkat akurasi ketiga metode tersebut berbeda. Nah, tahukah Anda apa perbedaan hasil quick count, exit poll, dan real count yang populer setelah pemungutan suara di Pilkada 2024? Simak ulasan yang dihimpun Espos.id dari berbagai sumber, berikut:

Quick count

Quick count alias hitung cepat adalah metode verifikasi hasil pemilu yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil di sejumlah TPS yang dijadikan sampel. Hasil quick count Pilkada 2024 memberikan gambaran dan akurasi yang lebih tinggi. Sebab, metode ini menghitung hasil pemungutan suara langsung dari TPS.

Dengan hasil hitung cepat, hasil pemilu bisa diketahui lebih awal pada hari yang sama. Jauh lebih cepat dibandingkan hasil resmi dari KPU. Peraturan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) hasil quick count boleh disiarkan mulai pukul 15.00 WIB.

Real Count 

Penghitungan suara sebagai hasil Pilkada 2024 yang dilakukan KPU disebut dengan real count. Metode ini memperlihatkan hasil perhitungan suara di seluruh TPS di Indonesia. Perhitungan suara oleh KPU biasanya memakan waktu cukup lama, namun hasilnya mutlak menentukan pemenang.

Exit poll

Lain halnya dengan real count dan quick count, exit poll adalah survei yang digelar di hari pemungutan suara. Survei ini dilakukan setelah pemilih meninggalkan TPS atau setelah mencoblos untuk mengetahui gambaran hasil Pilkada 2024. Metode yang dipakai adalah bertanya langsung kepada pemilih seusai mencoblos.

Hasilnya dikumpulkan dan dipilah untuk menggambarkan populasi sampel. Hasil exit poll bisa diketahui lebih cepat karena sumber datanya wawancara pemilih. Namun, dalam metode ini adanya kemungkinan responden berbohong cukup besar. Bisa saja pemilih tidak secara gamblang menyebutkan pilihannya di bilik suara.