Esposin, SEMARANG -- Keluarga GRO, siswa kelas XI SMKN 4 Semarang yang tewas akibat ditembak oleh oknum polisi, resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jawa Tengah (Jateng). Laporan ini menjadi tindak lanjut atas kematian tragis remaja tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, mengonfirmasi bahwa laporan keluarga GRO telah diterima. “Sudah dilaporkan dan sudah diterima,” ujar Kombes Pol. Artanto dikutip Antara, Rabu (27/11/2024).

Ia menjelaskan bahwa kasus ini akan ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum dengan transparansi penuh. Proses hukum dijanjikan berjalan sesuai fakta dan aturan yang berlaku.

Oknum polisi berinisial R yang terlibat dalam insiden ini ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut. Ia diduga melanggar Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

R dilaporkan menggunakan senjata api organik miliknya saat kejadian. Kombes Pol. Artanto mengungkapkan bahwa oknum tersebut melepaskan dua tembakan, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Insiden ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari di wilayah Simongan, Semarang Barat. GRO diduga terlibat dalam tawuran antargangster yang menyebabkan polisi turun tangan untuk melerai.

“Anggota yang terlibat berusaha membela diri karena situasi yang mendesak,” ungkap Artanto.

Namun, tindakan tersebut berujung pada tewasnya GRO akibat luka tembak, sementara dua korban lainnya mengalami luka.