Esposin, SRAGEN--Dari seribuan tempat pemungutan suara (TPS) di Sragen, TPS 04 Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, terlihat cukup unik. Hal ini lantaran para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memakai seragam putih abu-abu lengkap dengan dasi abu-abu dan topi layaknya seragam pelajar SMA.

Umur mereka bukan lagi seumuran anak-anak SMA tetapi sudah bekerja semua. Mereka bahkan ada yang sudah berstatus sarjana dan magister. Mereka sengaja mengenakan seragam SMA dalam pelayanan KPPS dengan harapan agar tingkat kehadiran pemilih tinggi. Pemilihan kostum seragam SMA itu juga dimaksudkan agar pemilih pemula bisa menggunakan hak pilihnya karena ada anak pelajar SMA yang sudah memiliki hak pilih.

Ketua KPPS 04 Plumbungan, Karangmalang, Sragen, Apriyanto Rusdi Effendi, saat berbincang dengan Espos, Rabu (27/11/2024), mengungkapkan tema pelajar SMA dipilih dengan alasan dapat menginspirasi anak-anak muda/anak SMA menjadi warga negara yang baik dengan aktif menjadi penyelenggara pemilu. Dia mengajak untuk menegakkan demokrasi dengan datang ke TPS dan menjadi pemilih yang baik dalam pesta demokrasi Pilkada Sragen 2024.

"Di tangan pemudalah, termasuk anak-anak SMA, negara ini ke depan akan maju. Anak-anak muda harus berkontribusi kepada negara, salah satunya dengan menjadi penyelenggara pemilu atau menjadi pemilih di Pilkada Sragen," jelas Fendi, sapaan akrabnya.

Dia menyampaikan kebetulan pada 25 November 2024 lalu merupakan momentum Hari Guru Nasional yang berdekatan dengan Pilkada Sragen. Hari guru tersebut, kata dia, mengingatkan bahwa pentingnya pendidikan. Dia mengatakan negara akan maju kalau pendidikan maju dan di pesta demokrasi ini menjadi sarana pendidikan politik bagi warga.

"Demokrasi akan baik jika pendidikanya baik, anak-anak sekolahnya pintar dan juga guru-gurunya makmur serta berkualitas," ujarnya.

Dia mengatakan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 579 pemilih. Dia berharap angka partisipasi pemilih minimal sama dengan Pemilu 2024 sebesar 80%. Dia mengatakan semoga angka partisipasi itu bisa di atas 80%. "Ini ide bersama seluruh anggota KPPS untuk menarik minat pemilih," ujarnya.