Esposin, SOLO-Sekolah SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo yang terletak persis di samping kali atau sungai memberi kesan yang berbeda di mata orang yang tepat. Salah satunya murid kelas XII Fase F-3, Elora Gita Nathania yang berhasil mengubah pandangan orang-orang yang melabeli SMA ini sebagai sekolah pinggir kali.

Padahal kenyataannya, Elora justru tergelitik untuk menelusuri lebih isi dari bangunan luas SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo yang memiliki kesan antik tapi apik. Saat pertama kali dirinya menginjakan kaki di sini, Elora dibuat kagum oleh bangunan sekolah yang masih autentik dengan keasrian lingkungan sekolah yang tiada tanding.

Dia memperhatikan sudut ke sudut bangunan sekolah, mulai dari langit-langit atau atap sekolah, pintu yang didesain kokoh, jendela-jendela, dan furniture lainnya yang terasa vintage. Jadi, tidak dipungkiri jika penilaian pertamanya terhadap SMA ini adalah dari segi fisik bangunan dan fasilitas yang lengkap dan tertata rapih bersih. 

Tidak hanya furniturenya  yang dapat membuat Elora tampak nyaman untuk menimba ilmu di sini, tetapi juga kepuasannya terhadap peran aktif guru yang setia mendampingi dan peduli terhadap murid-muridnya dengan segala dukungan yang bisa mereka beri (tidak membiarkan murid begitu saja).

Kepada Wartawan Siswa (Wasis) Solopos, Elora mengisahkan pengalaman pribadinya selama 2 tahun bersekolah di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo, dirinya merasa sangat bersyukur dengan kehadiran teman-temannya yang saat ini sudah menjalani tahun kedua dalam pertemanannya, baik teman kelas maupun teman-teman dekatnya. Baginya, mempunyai banyak teman itu menyenangkan, terutama di masa SMA ini yang sering disebut dengan masa sekolah paling menyenangkan dengan hadirnya teman-teman dan yang selalu memberikan warna serta menjadi tempat keluh kesah dalam bercerita tentang hari-harinya.

Keputusannya untuk masuk ke SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo adalah keputusan yang tepat seperti mendapat sebuah jackpot sekali seumur hidup, karena di sini petualangan Elora dimulai dalam meraih beragam kejuaraan dari hasil jerih payahnya.

Beberapa kejuaraan berhasil diraih oleh Elora adalah Juara I Storytelling yang diadakan oleh Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; Juara II  dalam lomba paduan suara yang dilombakan dengan timnya yaitu Saint Joseph Choir yang diadakan di Radio Republik Indonesia (RRI)Solo; Juara I dari Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) 2023 cabang Cipta Lagu Tingkat Kota Solo, dan Juara I Lomba FL2SN dalam bidang cipta lagu.

Kesuksesan Elora Gita Nathania di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo tidak hanya mencerminkan kualitas pendidikan yang luar biasa, tetapi juga semangat dan dedikasi yang tinggi dari siswa dan tenaga pengajarnya. Sekolah yang sering kali dianggap sebelah mata karena lokasinya di pinggir kali ini, ternyata mampu melahirkan siswa berprestasi yang membanggakan seperti Elora.

Dengan semangat dan kerja kerasnya, Elora telah membuktikan bahwa latar belakang atau lokasi sekolah bukanlah penghalang untuk mencapai keberhasilan. Kisah Elora menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berjuang dan meraih mimpi-mimpi mereka, membuktikan bahwa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo adalah tempat yang tepat untuk menggali potensi dan mengukir prestasi.