Sentimen
Polinus & UDB Kembangkan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal di Jlegong Wonogiri
Espos.id Jenis Media: News
Esposin, WONOGIRI – Tim dosen dari Politeknik Indonusa Surakarta dan Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta mendampingi masyarakat di Dusun Jlegong di Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Wonogiri, untuk membenahi destinasi wisata unggulan berbasis kearifan lokal di desa setempat.
Langkah ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen dari Politeknik Indonusa Surakarta dan UDB Surakarta dengan ketua tim Yohanes Martono Widagdo, dengan anggota Markus Utomo Sukendar, dan Sopingi. Selain itu juga melibatkan mahasiswa.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini mendapatkan dukungan Dana Hibah Direktorat Jenderal Vokasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun anggaran 2023/ 2024.
Dalam pengembangan kawasan desa wisata dilakukan perencanaan dan melakukan analisis kebutuhan pengembangan desa wisata khususnya di Dusun Jlegong. Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dilakukan pembuatan perancangan kegiatan berupa pelatihan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat setempat dalam mengelola potensi wisata lokal secara mandiri dan berkelanjutan.
Program Optimalisasi Potensi Wisata yang dilakukan di Dusun Jlegong mencakup beberapa kegiatan strategis yaitu membenahi akses jalan menuju destinasi sehingga mudah diakses, pembuatan website dan pembuatan video profil Kampung Wisata “Jlegongnesia” sebagai media promosi digital, pembuatan Pusat Informasi Terpadu untuk memudahkan informasi bagi wisatawan yang berkunjung.
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan produk-produk pendukung wisata di Dusun Jlegong ini dilakukan juga pelatihan desain pengemasan produk kuliner sehingga lebih menarik dan bernilai jual tinggi. Kegiatan pelatihan pengelolaan penginapan atau homestay yang nyaman bagi wisatawan serta memberikan layanan wisata yang profesional dan ramah, dan pelatihan Bahasa Inggris bagi Pokdarwis sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan komunikasi khususnya bagi wisatawan dari mancanegara.
Dalam penjelasannya, Ketua tim pengabdian, Yohanes Martono Widagdo, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memaksimalkan potensi lokal Dusun Jlegong.
"Kegiatan ini dilakukan untuk membantu mengembangkan potensi wisata lokal yang memiliki daya saing dan keunikan yang tidak dimiliki daerah lain," ujar Yohanes.
Ia juga menambahkan bahwa pendampingan tidak akan berhenti di tahun ini saja.
"Kami akan mengupayakan pendampingan multi-tahun hingga Dusun Jlegong benar-benar dikenal luas sebagai kampung wisata di Indonesia," tegasnya.
Dusun Jlegong memiliki berbagai daya tarik, mulai dari pemandangan alam yang indah hingga tradisi budaya yang autentik, seperti Air Terjun Jumok, Watu Tumbu, Watu Lumbung, Kali Piji serta beberapa produk kuliner khas Dusun Jlegong.
Potensi ini menjadi fondasi utama dalam menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan bagi pengunjung. Tradisi lokal, seperti seni pertunjukan khas daerah dan kuliner tradisional, dipadukan dengan pendekatan modern untuk menciptakan daya tarik wisata yang kompetitif.
Dengan dukungan infrastruktur dan promosi digital, Dusun Jlegong diproyeksikan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Wonogiri. Program pengabdian ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam mengembangkan potensi lokal.
Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, program ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam pengelolaan pariwisata.
Melalui semangat yang kuat dari masyarakat Dusun Jlegong, dukungan akademisi, serta bantuan dana pemerintah, perjalanan Dusun Jlegong menuju pengakuan nasional sebagai kampung wisata unggulan berbasis kearifan lokal kini menjadi lebih nyata.
Sentimen: neutral (0%)