Sentimen
Undefined (0%)
22 Nov 2024 : 13.13

Gelar Ramah Tamah dengan 3 Cabup-Cawabup, Ini Harapan PGRI Klaten

22 Nov 2024 : 13.13 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Gelar Ramah Tamah dengan 3 Cabup-Cawabup, Ini Harapan PGRI Klaten

Esposin, KLATEN – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Klaten menggelar ramah tamah dengan ketiga pasangan calon bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Klaten di Pilkada 2024. Ketiga pasangan calon datang langsung ke kegiatan itu dan memanfaatkan kesempatan untuk mengenalkan diri masing-masing di depan pengurus PGRI.

Kegiatan itu digelar di gedung PGRI Klaten, Kamis (21/11/2024). Ketiga pasangan calon di Pilkada Klaten yakni Yoga Hardaya-Sova Marwati, W. Herry Wibowo-Wahyu Adhi Dermawan serta Hamenang Wajar Ismoyo-Benny Indra Ardhianto. Tidak ada atribut kampanye apapun di lokasi kegiatan dan masing-masing pasangan calon tidak membawa pendukung. Pada kesempatan itu, masing-masing pasangan calon dipersilakan mengenalkan diri dan menyampaikan visi dan misi mereka di depan pengurus PGRI.

Ketua PGRI Klaten, Sunardi, menjelaskan kegiatan itu digelar sebagai rangkaian peringatan HUT PGRI. Dia menjelaskan kegiatan dimaksudkan untuk mengenal masing-masing pasangan calon yang maju di Pilkada Klaten tahun ini. “Benar-benar acara ramah tamah untuk mengupas dari kegiatan para pasangan calon. Tidak ada debat dan lainnya. Mereka hanya mengenalkan diri kemudian menjelaskan alasan mereka maju,” kata Sunardi saat ditemui di sela kegiatan.

Dia berharap siapa pun calon yang terpilih benar-benar bisa membuat Klaten benar-benar bisa bersaing dengan daerah lain yang bertumpu pada kemajuan pendidikan. Hal itu termasuk kesejahteraan bagi para pendidik maupun tenaga nonkependidikan. “Kemajuan pendidikan tidak lepas dari kesejahteraan guru,” jelas Sunardi. Ditambahkannya siapa pun yang terpilih bisa merampungkan permasalahan guru wiyata bakti atau honorer. Dia menilai di Klaten masih banyak kekurangan guru dari berbagai tingkatkan.

“Apalagi untuk jajaran TK. Jenjang TK merupakan awal pendidikan dini. Maka kami berharap ada suatu perhatian guru TK termasuk tenaga nonkependidikan. Sekali lagi, guru fokus kegiatan belajar mengajar. Guru tidak disampiri tugas sampingan sehingga bisa berkonsentrasi penuh terhadap murid-muridnya,” kata Sunardi.

Sentimen: neutral (0%)