Sentimen
Keracunan Massal di Jepara: 18 Siswa SD Alami Mual dan Muntah Setelah Jajan Susu
Espos.id Jenis Media: Jateng
Esposin, JEPARA – Sebanyak 18 siswa dari SD Negeri 1 Klepu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diduga mengalami keracunan massal. Kejadian ini terjadi setelah mereka mengonsumsi susu kemasan isi ulang yang dibeli di luar sekolah sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Belasan siswa itu mengonsumsi susu yang dijual pedagang keliling di sekitar sekolah pada Jumat pagi, sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah mengonsumsi jajanan tersebut, sebagian besar siswa mulai merasa mual dan beberapa di antaranya muntah. Kejadian ini langsung membuat pihak sekolah dan orangtua panik.
Setelah kejadian tersebut, 18 siswa yang terlibat langsung dilarikan ke Puskesmas Keling 1 untuk mendapatkan perawatan medis. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan sementara adalah susu kemasan isi ulang yang mereka konsumsi menjadi penyebab keracunan tersebut. Hingga saat ini, 17 siswa sudah diperbolehkan pulang, sementara satu siswa lainnya masih mendapatkan perawatan intensif.
"Kejadiannya sekitar jam 06.30 WIB. Iya, karena meminum susu yang dijual di luar sekolah. Kami masih menyelidiki siapa penjualnya," ujar Kapolsek Keling, AKP Slamet Raharjo, saat dihubungi Espos, Jumat (22/11/2024).
Camat Keling, Lulut Andi Ariyanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Keling untuk mengidentifikasi dan mencari pedagang yang diduga menjual susu tersebut. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi di wilayah lain. Selain itu, Camat Lulut juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap jajanan yang dijual di luar sekolah.
"Kami telah membuat imbauan kepada orangtua dan anak-anak agar tidak membeli jajanan di luar sekolah. Tim kepolisian juga sedang menyelidiki dan menyisir untuk menemukan penjual susu tersebut," katanya.
Saat ini, sampel susu yang diduga menyebabkan keracunan telah dikirimkan ke laboratorium Dinas Jepara untuk diperiksa lebih lanjut. Hasil dari pemeriksaan tersebut masih belum diumumkan.
"Kami berharap hasilnya segera keluar dan dapat segera ditindaklanjuti agar kejadian ini tidak meluas," tambah Lulut.
Sentimen: neutral (0%)