Sentimen
Pilkada Solo 2024: Menakar Visi-Misi yang Realistis Diterapkan
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SOLO--Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo pada 27 November 2024 nanti menjadi momen penting bagi warga Kota Bengawan menentukan pemimpin baru. Visi, misi, dan program kerja dari dua pasangan calon (paslon), yakni Teguh Prakoso-Bambang Nugroho (nomor urut 1) dan Respati Ardi-Astrid Widayani (nomor urut 2), menjadi bekal pemilih dalam menentukan siapa yang akan mereka coblos.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo sudah dua kali menggelar debat publik untuk memberi kesempatan dua paslon memaparkan visi-misinya. Debat publik itu jadi sarana pemilih untuk menakar sejauh mana kapasitas dan komitmen para paslon untuk membangun Kota Solo.
Paslon 2, Respati-Astrid, fokus pada pendekatan kreatif dengan program yang mudah diingat, seperti Pasti Pintar, Pasti Sehat, Pasti Kerja, dan Pasti Muda Mendunia. Program ini bertujuan meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan, serta menjadikan Solo lebih modern dan mendunia.
Salah satu inovasi menarik mereka adalah program pengiriman guru ngaji ke Uni Emirat Arab dan Rumah Siap Kerja yang berfungsi sebagai platform rebranding Balai Latihan Kerja (BLK). Reaktivasi ruang publik juga menjadi prioritas, menciptakan kota yang inklusif dan ramah bagi masyarakat.
Di sisi lain, paslon 1, Teguh-Bambang, menyampaikan beberapa program mereka meliputi pemberian bantuan gas melon untuk keluarga miskin, insentif guru autis, program Satu Keluarga Satu Sarjana, serta pembiayaan pembuatan SIM C.
Pengamat Kebijakan Pemerintahan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rino Ardhian N. Ph.D, menilai visi-misi paslon nomor urut 2, Respati-Astrid, lebih catchy atau lebih mudah ditangkap dengan penggunaan kata-kata yang ringkas. Seperti program Pasti Pintar, Pasti Sehat, Pasti Kerja maupun Pasti Muda Mendunia.
Sedangkan visi dan misi paslon 1 dinilai Rino komprehensif dengan banyaknya poin yang disampaikan, tapi kurang catchy atau kurang mudah ditangkap masyarakat. Ia meyakini ada alasan tertentu terkait gaya masing-masing paslon memaparkan visi-misinya.
Pemaparan visi dan misi yang mudah ditangkap serta dipahami relatif lebih efektif untuk menarik pemilih. "Warga kan butuh program untuk mereka cermati," kata Rino kepada Espos, Jumat (22/11/2024).
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS ini mengapresiasi program kerja cawali-cawawali Respati-Astrid yang dinilainya menarik dan bisa diaplikasikan atau diterapkan. Program yang dimaksud di antaranya pengiriman guru ngaji ke Uni Emirat Arab dan rumah siap kerja.
"Program paslon 02 mengirimkan guru ngaji ke Uni Emirat Arab ini menarik, berbeda. Saya melihatnya menarik. Juga program Pasti Kerja ada rumah siap kerja, semacam BLK dengan rebranding di situ. Reaktivasi ruang publik juga bagus," terang dia.
Sementara itu, mengenai program bantuan gas melon per keluarga yang ditawarkan paslon nomor urut 1, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Soloraya, Budi Prasetyo, menggarisbawahi bahwa elpiji bersubsidi itu diperuntukkan bagi warga miskin.
"Pada prinsipnya gas hijau itu peruntukannya rakyat miskin yang disahkan oleh pemerintah," kata dia.
Artinya, Budi melanjutkan para penerima gas melon sudah terdata atau tercatat di database. "Lha mangga siapa pun yang mau membeli, mestinya melalui Pertamina selaku pengelola," ujar dia.
Budi menyarankan pasangan cawali-cawawali Solo yang mengusung program itu untuk berkoordinasi dengan Pertamina. Sebab perusahaan pelat merah itu yang dipasrahi mengelola distribusi gas.
"Karena itu [gas melon] kan barang subsidi yang jelas aturan distribusinya seperti apa, penggunanya siapa. Ya harapannya, tanya-tanyalah kepada Pertamina untuk teknisnya seperti apa," terang dia.
Budi mengaku belum tahu secara detail bagaimana mekanisme pelaksanaan dari program itu.
Komitmen Perlindungan Anak
Terpisah, Ketua Yayasan Kakak, Shoim Sahriyati, menangkap komitmen dari semua pasangan Cawali-Cawawali Solo untuk mewujudkan program maupun sistem perlindungan anak. Namun dia belum mencermati secara mendetail paslon mana yang mempunyai program lebih baik dalam perlindungan anak.
Pernyataan tersebut disampaikan Shoim saat diwawancarai Espos, Jumat (22/11/2024) siang.
"Kami belum mencermati secara mendetail. Tapi kami menangkap ada komitmen dari semua paslon ya untuk mewujudkan harapan kami. Mungkin saya harus melihat lagi sejauh mana poin-poin yang akan jadi agenda kerja mereka," ungkap dia.
Kendati belum mencermati program setiap paslon, Shoim mengaku sudah menyampaikan harapannya terkait perlindungan anak-anak di Solo. Mulai dari perlindungan anak-anak dari tindak kekerasan, bahaya asap rokok, maupun gangguan kesehatan.
"Salah satu pintu masuk yang kami tekankan berkaitan Kota Layak Anak (KLA). KLA merupakan pendekatan pembangunan di bidang anak. Itu sesuai visi misi kami. Bagaimana paslon punya konsentrasi pada upaya mewujudkan KLA menuju arah lebih baik," ujar dia.
Dalam debat lalu, paslon Respati-Astri memiliki program yang mendukung terwujudnya KLA yang lebih baik. Di antaranya adalah program Posyandu Plus untuk menjawab kebutuhan akan masalah kesehatan mental yang belakangan makin banyak dihadapi masyarakat.
Tak hanya orang dewasa, kesehatan mental juga bisa dialami remaja dan anak-anak. Problemnya, mereka sering tidak memiliki akses yang cukup untuk konseling.
Dengan adanya posyandu plus yang dilengkapi layanan psikologi menjadi solusi holistik yang lebih inklusif atas persoalan tersebut.
Dalam visi misinya yang lain, Respati-Astrid juga memiliki program pemberian beasiswa pendidikan bagi anak berprestasi yang terkendala masalah ekonomi. Dengan program ini potensi generasi muda bisa dioptimalkan.
Sentimen: neutral (0%)