Sentimen
OSIS Matiq Isy Karima Karanganyar Gelar Kajian Islam Hadirkan Ustaz Abdul Somad
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, KARANGANYAR -- OSIS Matiq Isy Karima Karanganyar menggelar Kajian Islam Putih Abu-abu (Kispa) 2 di Ma'had Tahfizhul Quran (MTQ) Q Isy Karima di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (24/11/2024) pagi.
Kegiatan dengan tema Hilangnya Warisan Nabi Di Tangan Pemuda Zaman Ini itu menghadirkan Ustaz Abdul Somad Batubara atau yang lebih dikenal dengan UAS sebagai pemateri.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Isy Karima, Ustaz Syihabuddin Abdul Muiz, menjadi keynote speaker dalam acara yang dihadiri ribuan orang jemaah di Karanganyar itu.
Ketua Panitia Rozyn Bazeid mengatakan Kispa merupakan acara rutin yang digelar OSIS Matiq Isy Karima yang mendatangkan ustaz kondang atau pemateri bertaraf nasional. Ustaz kondang ini memberikan tausiah yang membahas permasalahan mengenai agama dan pemuda sebagai target dakwahnya.
"Pesan utama dari kegiatan ini adalah bisa menjawab permasalahan-permasalahan pemuda saat ini dengan dasar agama Islam," katanya dijumpai Espos di sela acara.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam kajian kali ini, ada Ustaz Abdul Somad yang dihadirkan. Hal ini karena latar belakang sang dai yang memiliki popularitas ilmu dan pengalaman yang sudah tidak diragukan lagi.
Ditambah dengan cara penyampaian yang khas dan unik menjadi daya tarik tersendiri bagi para jemaah. Para jemaah yang hadir merupakan para pemuda dan pemudi usia sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Karanganyar.
Harapan, kata dia, para generasi milenial semakin sadar mengenai pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari. "Kami harapkan kegiatan ini pula dapat menjawab permasalahan-permasalahan para pemuda dengan dasar agama itu sendiri," jelasnya.
Tema Hilangnya Warisan Nabi Di Tangan Pemuda Zaman Ini yang diangkat dalam acara itu, lanjut dia, dilatari fenomena para pemuda Islam yang semakin tidak sadar dan bangga dengan keislamannya. Apalagi dj tengah modernisasi dan era globalisasi.
Memupuk Moralitas
Dia pun menginginkan agar anak-anak zaman sekarang memahami warisan Nabi berupa ilmu dengan keislamannya. Dengan harapan setelah ini para pemuda Islam itu lebih bisa menghargai ilmu agama dan mereka tidak mengesampingkan, menomorduakan, bahkan meremehkan ilmu agama.
"Nabi hanya mewariskan ilmu dan tidak mewariskan harta, sehingga harapan kami pemuda sekarang tidak hanya yang mondok, tapi semuanya sekarang harus memupuk jiwa moralitas dan akhlaknya dengan agama sejak dini," harapnya.
Pengasuh Ponpes Isy Karima, Ustaz Syihabuddin Abdul Muis, menyampaikan tantangan umat saat ini semakin besar di era globalisasi terus bergulir dan kemajuan teknologis. Belum lagi ditambah dengan kebijakan politik maupun ekonomi yang terus dinamis.
Menurutnya, umat generasi anak-anak muda sekarang harus bisa memiliki akhlak yang mulia agar mempererat jalinan persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
Sementara Ustaz Abdul Somad Batubara dalam tausiahnya mengatakan kepemimpinan dunia masa depan berada di tangan anak-anak bangsa sekarang. UAS mengingatkan azab Allah akan sangat mengerikan apabila umat muslim tidak mematuhi syariat Islam.
Generasi muda saat ini harus bisa menjadi teladan bagi semua. Jangan sampai terjerumus dengan perilaku yang dilarang dalam ajaran agama Islam. "Jadilah generasi yang menjadi penghafal Al-qur'an karena Al-Qur'an itu sumber segala ilmu pengetahuan. Al-Qur'an akan menjadi penolong bagi kita saat kiamat," katanya.
UAS menyampaikan membaca dan menghafal setiap ayat dalam Al-Qur'an akan memberikan safaat bagi umat manusia. Apalagi dengan mengamalkan Al-Qur'an di dalam kehidupan sehari-hari. UAS menyakini generasi penghafal Al-Qur'an ini yang akan menjadi pemimpin.
Sentimen: neutral (0%)